WARTAGARUT.COM – SMK Muhammadiyah Garut kembali menunjukkan inovasi luar biasa dalam dunia pendidikan vokasi.
Setelah sukses membuka bengkel sebagai tempat praktik siswa, kini sekolah tersebut resmi meluncurkan Mini Bank Mugata (Muhammadiyah Garut Kota) dan Mugata Mart, yang diresmikan langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, pada Sabtu (18/10/2025).
Langkah besar ini menjadi bagian dari program Teaching Factory, yang bertujuan menyiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan siap pakai saat terjun ke dunia kerja.
Menurut Yan Yan Hermawan, S.Pd.I, Kepala SMK Muhammadiyah Garut, keberadaan dua unit usaha baru ini merupakan upaya nyata sekolah untuk menghadirkan pembelajaran kontekstual berbasis bisnis dan keuangan.
“Mini Bank Mugata dan Mugata Mart ini menjadi media pembelajaran langsung bagi siswa jurusan akuntansi dan pemasaran. Mereka dilatih mengelola keuangan sekolah, melayani transaksi, hingga memahami sistem bisnis ritel modern,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, Mini Bank Mugata saat ini melayani berbagai kebutuhan finansial internal sekolah, seperti tabungan siswa, pembayaran SPP, hingga penyaluran honor guru melalui sistem rekening.
Sekolah bahkan telah menjalin kerja sama dengan salah satu bank Himbara untuk mendukung sistem keuangan digital di lingkungan pendidikan.
Sementara itu, Mugata Mart hadir sebagai minimarket yang menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi guru dan siswa, lengkap dengan area café mini sebagai tempat istirahat.
Menariknya, seluruh operasional dikelola oleh siswa di bawah bimbingan guru sesuai jurusannya.
“Kami ingin siswa belajar melayani, bertransaksi, dan memahami manajemen usaha. Harapannya, setelah lulus mereka bisa langsung bekerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri,” ujar Yan Yan.
Sementara itu, Rahayu Sofi Agustin, S.E., Kepala Business Center SMK Muhammadiyah Garut Kota, menambahkan bahwa konsep Mini Bank Mugata dan Mugata Mart lahir dari ide kreatif internal sekolah tanpa bantuan pemerintah.
“Saya ingin SMK Muhammadiyah Garut berbeda dari sekolah lain. Maka kami ciptakan mini bank dan mini market dengan sistem one day service yang cepat dan efisien. Bahkan, aplikasi sistemnya kami kembangkan sendiri bersama siswa,” tutur Rahayu.
Mini Bank Mugata kini telah melayani berbagai fitur, seperti pembukaan rekening, setor-tarik tunai, isi ulang e-wallet, pembelian pulsa dan token listrik, serta layanan jemput bola bagi siswa yang ingin menabung.
Minimal setoran hanya Rp1.000, sehingga semua siswa bisa belajar menabung sejak dini.
“Dengan sistem seperti ini, siswa belajar disiplin keuangan dan tanggung jawab. Ini bukan sekadar praktik, tapi pembentukan karakter,” tambahnya.
Program inovatif ini diharapkan mendapat dukungan pemerintah, terutama dalam penguatan modal dan pengembangan teknologi agar bisa diperluas ke masyarakat umum.
SMK Muhammadiyah Garut sendiri memiliki enam jurusan unggulan: Akuntansi, Pemasaran, Rekayasa Perangkat Lunak, Administrasi Perkantoran, Otomotif TSM, dan Otomotif Kendaraan Ringan — semuanya diarahkan untuk melahirkan lulusan siap kerja dan berjiwa wirausaha.
Dengan langkah-langkah inovatif seperti ini, SMK Muhammadiyah Garut membuktikan diri sebagai sekolah vokasi yang tak hanya fokus pada teori, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi dan karakter wirausaha di kalangan pelajar. ***
Penulis : Soni Tarsoni