WARTAGARUT.COM – Bupati Garut, Rudy Gunawan, beserta Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia, Rizaludin Kurniawan, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut turut serta dalam panen raya jagung yang diadakan oleh Kelompok Tani Mentari Pagi Darussyifa di Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut pada Kamis (8/6/2023).
Acara panen raya ini menjadi hasil dari program lumbung pangan yang dicanangkan oleh Baznas RI di Kabupaten Garut, khususnya di Desa Mulyajaya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap program ini, terlebih lagi Desa Mulyajaya termasuk dalam desa dengan indeks desa tertinggi (desil I) di Kabupaten Garut.
Bupati menganggap bahwa terobosan yang dilakukan oleh Baznas ini telah dilakukan secara terstruktur sehingga mampu menciptakan petani yang mandiri.
Dalam program ini, terdapat 50 kelompok tani yang mengelola lahan pertanian seluas 50 hektar di Desa Mulyajaya.
Bupati menilai bahwa bantuan yang diberikan kepada kelompok tani ini dapat memberikan dampak peningkatan pendapatan bagi masyarakat.
“Berkat tanaman jagung ini, petani dapat mandiri dalam suatu kelompok. Jagung ini dapat dipanen sebanyak 3 kali dalam setahun, dan tentunya dapat menghasilkan pendapatan yang maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di sini,” ujar Bupati Garut.
Dengan produktivitas yang dihasilkan pada hari ini mencapai 7 ton, menurut bupati, pendapatan sebesar 37 juta rupiah per hektar, dalam waktu 4 bulan dari satu tahun dapat mencapai 100 juta rupiah.
“Jadi, dengan pendapatan 100 juta rupiah dalam satu tahun, kelompok tani yang terdiri dari beberapa orang ini akan meningkatkan pendapatan lebih dari 2,5 juta rupiah per kepala keluarga,” ungkapnya.
Dalam upaya pemberdayaan kelompok tani ini, Bupati Rudy menambahkan bahwa baik Pemerintah Kabupaten Garut maupun Baznas memberikan berbagai bantuan seperti penyuluhan kepada petani, pemberian bibit, dan pendampingan dalam hal biaya hidup dari Baznas.
“Hasil panen mereka dijual dengan harga yang baik, setelah itu pendapatan yang didapat digunakan untuk menanam kembali dengan memanfaatkan uang tersebut. Kemudian proses ini akan diawasi, dan jika ada kelebihan dapat digunakan untuk kehidupan mereka dan keluarga,” tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan Baznas RI, Rizaludin Kurniawan, merasa bersyukur karena para petani di Desa Mulyajaya mampu menjalankan program ini dengan penuh tanggung jawab sehingga dana yang disalurkan oleh Baznas dapat menghasilkan panen yang memuaskan.
“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Dinas Pertanian yang senantiasa mendampingi dalam program ini,” ujarnya.
Rizaludin menambahkan bahwa dalam program ini, Baznas juga telah menyediakan pembeli (offtaker) bagi para kelompok tani sehingga hasil panen mereka dapat langsung terjual dengan harga yang menguntungkan.
Selain di Kabupaten Garut, program serupa juga telah dilaksanakan di beberapa daerah lain seperti Lampung, Jawa Tengah, dan Gorontalo.
Namun, Rizaludin menilai bahwa hasil panen dari Kabupaten Garut dapat dikatakan sebagai yang terbaik dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya.
“Bantuan ini sebenarnya bernilai hampir 1 miliar rupiah, namun kami tidak memberikan uang secara langsung. Kami memberikan bibit, pendampingan, dan pelatihan yang komprehensif,” lanjutnya.
Ia berharap melalui program bantuan dari Baznas RI ini, tingkat kesejahteraan masyarakat di Desa Mulyajaya dapat meningkat, dan diharapkan pula bahwa para petani yang awalnya menerima bantuan atau mustahik dapat menjadi muzakki di masa yang akan datang.***