WARTAGARUT.COM – Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Koperasi dan UKM, terus berupaya meningkatkan kinerja dan kualitas koperasi serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, Ridzky Ridznurdhin, S.H. M.AK, menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pembinaan dan pengawasan intensif terhadap lebih dari 1.600 koperasi yang ada di Kabupaten Garut.
Menurut Ridzky, tidak semua koperasi di Garut dalam kondisi sehat. Ia mengatakan bahwa pihaknya menemukan ada koperasi yang sehat, kurang sehat, dan bahkan ada yang sakit parah.
Untuk itu, kata Ia, akan memberikan perlakuan berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing koperasi.
“Untuk koperasi yang kurang sehat, kami berikan perbaikan agar bisa tumbuh sehat. Namun, bagi yang benar-benar sakit, kami perlu mengambil tindakan tegas, termasuk pembubaran jika diperlukan.”tutur Ridzky kepada WartaGarut.com di Kantor Dinas Koperasi dan UKM, JL Pahlawan, Kelurahan Sukagalih, Kecamaatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Langkah ini diambil untuk memastikan koperasi yang ada benar-benar memberikan manfaat bagi anggotanya dan tidak menjadi beban bagi masyarakat.
“Kami tidak mengejar kuantitas, tetapi kualitas. Kami ingin memastikan koperasi tidak disalahgunakan dan pada akhirnya, masyarakat yang menjadi korban,” tegas Ridzky.
Di sisi lain, Ridzky melihat tren positif di sektor UMKM.
Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang merupakan generasi muda yang memiliki potensi besar jika dibina dengan baik.
“Saya optimis dengan potensi generasi milenial ini. Mereka punya ide-ide segar dan inovatif yang bisa membawa kemajuan bagi UMKM di Garut,” tambahnya.
Namun, Ridzky juga menyadari masih banyak pelaku UMKM, terutama di daerah-daerah terpencil, yang belum tersentuh program pembinaan.
Untuk mengatasi hal ini, kata Ia, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Garut telah meluncurkan layanan mobil khusus bernama “Mobil Layanan” atau “Moyan” yang memberikan berbagai layanan secara gratis, seperti pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, desain kemasan, dan lainnya.
Program ini telah terbukti meningkatkan omzet dan efisiensi biaya para pelaku UMKM.
“Beberapa UMKM melaporkan kenaikan omzet hingga 60 persen dan penurunan biaya operasional sebesar 15-20 persen,” kata Ridzky dengan antusias.
Dengan berbagai program dan inisiatif tersebut, Pemerintah Kabupaten Garut berharap dapat menciptakan ekosistem koperasi dan UMKM yang sehat, kuat, dan berdaya saing, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah.
Penulis : Soni Tarsoni