WARTAGARUT.COM – Kegiatan tahunan Nyaneut Festival yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2014 kembali di gelar.
Dasep Badrussalam penggagas kegiatan Nyeneut Festival mengungkapkan makna mendalam dari istilah “Nyaneut,” yang merupakan bagian penting dari warisan budaya Jawa Barat.
Menurut Dasep, Nyaneut merujuk pada konsep mendekatkan dan mempertemukan orang-orang melalui tradisi minum teh, sebuah praktik yang telah ada sejak tahun 1.504.
Sunan Gunung Jati, tokoh pertama yang memperkenalkan Nyaneut, mempraktikkannya saat berdakwah di daerah tatar Sunda, terutama di Garut.
Menurut Dasep, pendekatan unik beliau adalah dengan mengumpulkan masyarakat untuk menikmati secangkir teh bersama.
Sementara Enjang Tedi anggota Komisi V DPRD Jawa Barat yang turut hadir pada saat gelaran Nyeneut Festival tahun 2024, mendorong agar kegiatan Nyaneut Festival menjadi agenda tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
“Nyeneut Festival ini adalah cara kita memelihara dan mengembangkan warisan budaya luhur minum teh yang turun temurun. Nyaneut, sebuah praktik yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kultur masyarakat di Kabupaten Garut,” ujar Enjang Tedi dalam Nyaneut Festival di Lapangan Situgede, Kecamatan Cigedug, pada tanggal 13 September 2023.
Enjang Tedi berharap bahwa Nyaneut Festival bukan sekadar acara tahunan biasa.
Anggota Fraksi PAN DPRD Jawa Barat ini mendorong agar budaya nyaneut ini diakui sebagai bagian dari warisan budaya tak benda, yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif daerah tersebut.
Lebih dari sekadar aspek ekonomi, Nyaneut Festival juga memiliki peran penting dalam pemajuan warisan budaya tak benda dan pelestarian alam.
“Festival ini membantu melestarikan budaya seperti cai kahuripan, sambil menjaga kelestarian hutan, terutama hutan larangan agar sumber air hahuripan tetap terjaga, “tambah Enjange Tedi Wakil Ketua DPW PAN Jawa Barat.
Enjang Tedi mengatakan bahwa Nyaneut Festival tidak hanya menjadi acara tahunan yang dinanti-nanti oleh masyarakat Garut, tetapi juga membawa dampak positif bagi ekonomi kreatif di daerah tersebut.
Festival ini, menurut Enjang Tedi, menciptakan peluang bisnis bagi para petani dan produk lokal lain, serta memberikan platform bagi seniman lokal untuk menampilkan karya mereka.
“Nyaneut Festival tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga mengembangkan potensi ekonomi di Garut,”pungkasnya.***