Kemampuan Numerasi sebagai Kunci Sukses: Pemanfaatan Rapor Pendidikan di Sekolah

- Jurnalis

Kamis, 1 Februari 2024 - 16:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemampuan Numerasi sebagai Kunci Sukses_ Pemanfaatan Rapor Pendidikan di Sekolah. Penulis: Nirwan Hadiansyah, Dr. Rostina Sundayana, M.Pd.. Gambar oleh buschelmangalleries dari Pixabay

Kemampuan Numerasi sebagai Kunci Sukses_ Pemanfaatan Rapor Pendidikan di Sekolah. Penulis: Nirwan Hadiansyah, Dr. Rostina Sundayana, M.Pd.. Gambar oleh buschelmangalleries dari Pixabay

Bersumber pada website kemdikbud.go.id, pada bulan April 2022, Kemendikbud Ristek meluncurkan program Rapor Pendidikan sebagai terobosan dari Merdeka Belajar ke-19.

Kemudian, Kemendikbud Ristek merilis kembali Rapor Pendidikan versi 2.0 dengan tujuan mempermudah pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan program berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 

Salah satu aspeknya adalah penyusunan program dan kegiatan yang mengacu pada perencanaan berbasis data, bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih terarah dan efektif.

Pada kemdikbud.go.id, Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim, menyatakan bahwa platform Rapor Pendidikan 2.0 sudah resmi dapat diakses masyarakat sejak Rabu (5/6/2023). “Dengan semangat gotong royong, mari kita tingkatkan mutu layanan pendidikan.”

Nadiem juga mengungkapkan harapannya bahwa penyempurnaan Rapor Pendidikan dapat meningkatkan kualitas perencanaan program yang bermanfaat bagi sekolah dan siswa. 

Instrumen dalam Rapor Pendidikan dapat digunakan sebagai sarana evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan, baik secara internal maupun eksternal.

Beberapa fitur yang memudahkan pengguna mengakses Rapor Pendidikan 2.0 mencakup halaman “Ringkasan” dengan deskripsi kondisi satuan pendidikan, enam indikator prioritas untuk jenjang pendidikan dasar hingga menengah, dan delapan indikator prioritas untuk jenjang menengah kejuruan. 

Indikator tersebut meliputi kemampuan literasi, numerasi, karakter, iklim keamanan sekolah, iklim kebhinekaan, dan kualitas pembelajaran, ditambah dua indikator khusus untuk pendidikan menengah kejuruan.

Dari penjelasan di atas, kemampuan numerasi menjadi salah satu indikator keberhasilan sekolah dalam Rapor Pendidikan, mencakup kemampuan siswa menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam berbagai konteks yang relevan. 

Ada 7 kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep matematika pada Domain konten Aljabar, Geometri, Data dan Ketidakpastian, Bilangan, mengetahui, menerapkan, dan menalar.

Baca Juga :  Kemenag Garut Bangun Gedung MIN 2 untuk Tingkatkan Layanan Pendidikan

Soal yang digunakan untuk menguji kemampuan numerasi peserta didik berbentuk pemahaman dan penyelesaian masalah. 

Pengujian ini dilaksanakan pada kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan dua sesi, yaitu sesi literasi dan sesi numerasi.

Hasil Rapor Pendidikan ini menjadi salah satu kriteria pemerintah dalam memberikan bantuan kepada sekolah dengan prestasi atau nilai terbaik,

selain itu memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berbasis kinerja sebagai bentuk apresiasi untuk pengembangan pendidikan di sekolah tersebut.

Dengan demikian, pengembangan kemampuan numerasi siswa tidak hanya sebagai pemetaan tetapi juga sebagai peluang untuk mendapatkan bantuan kesejahteraan sekolah.

Penulis Oleh : Nirwan Hadiansyah, Dr. Rostina Sundayana, M.Pd.

Kemampuan Numerasi sebagai Kunci Sukses: Pemanfaatan Rapor Pendidikan di Sekolah

Bersumber pada website kemdikbud.go.id, pada bulan April 2022, Kemendikbud Ristek meluncurkan program Rapor Pendidikan sebagai terobosan dari Merdeka Belajar ke-19.

Kemudian, Kemendikbud Ristek merilis kembali Rapor Pendidikan versi 2.0 dengan tujuan mempermudah pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan program berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 

Salah satu aspeknya adalah penyusunan program dan kegiatan yang mengacu pada perencanaan berbasis data, bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih terarah dan efektif.

Pada kemdikbud.go.id, Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim, menyatakan bahwa platform Rapor Pendidikan 2.0 sudah resmi dapat diakses masyarakat sejak Rabu (5/6/2023). “Dengan semangat gotong royong, mari kita tingkatkan mutu layanan pendidikan.”

Nadiem juga mengungkapkan harapannya bahwa penyempurnaan Rapor Pendidikan dapat meningkatkan kualitas perencanaan program yang bermanfaat bagi sekolah dan siswa. 

Baca Juga :  3.169 Bidang Tanah Garut Rampung dalam Sidang GTRA 2025

Instrumen dalam Rapor Pendidikan dapat digunakan sebagai sarana evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan, baik secara internal maupun eksternal.

Beberapa fitur yang memudahkan pengguna mengakses Rapor Pendidikan 2.0 mencakup halaman “Ringkasan” dengan deskripsi kondisi satuan pendidikan, enam indikator prioritas untuk jenjang pendidikan dasar hingga menengah, dan delapan indikator prioritas untuk jenjang menengah kejuruan. 

Indikator tersebut meliputi kemampuan literasi, numerasi, karakter, iklim keamanan sekolah, iklim kebhinekaan, dan kualitas pembelajaran, ditambah dua indikator khusus untuk pendidikan menengah kejuruan.

Dari penjelasan di atas, kemampuan numerasi menjadi salah satu indikator keberhasilan sekolah dalam Rapor Pendidikan, mencakup kemampuan siswa menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam berbagai konteks yang relevan. 

Ada 7 kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep matematika pada Domain konten Aljabar, Geometri, Data dan Ketidakpastian, Bilangan, mengetahui, menerapkan, dan menalar.

Soal yang digunakan untuk menguji kemampuan numerasi peserta didik berbentuk pemahaman dan penyelesaian masalah. 

Pengujian ini dilaksanakan pada kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan dua sesi, yaitu sesi literasi dan sesi numerasi.

Hasil Rapor Pendidikan ini menjadi salah satu kriteria pemerintah dalam memberikan bantuan kepada sekolah dengan prestasi atau nilai terbaik,

selain itu memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berbasis kinerja sebagai bentuk apresiasi untuk pengembangan pendidikan di sekolah tersebut.

Dengan demikian, pengembangan kemampuan numerasi siswa tidak hanya sebagai pemetaan tetapi juga sebagai peluang untuk mendapatkan bantuan kesejahteraan sekolah.

Penulis Oleh : Nirwan Hadiansyah, Dr. Rostina Sundayana, M.Pd.

Berita Terkait

Ujian OSCE D3 Kebidanan STIKes Karsa Husada Garut: Mahasiswa Diuji Kesiapan Klinis Lewat Simulasi Nyata
Siswi SMPN 2 Garut Raih Tiga Prestasi Sekaligus di MESSA Al-Ma’soem 2025
HKN 2025, UNIGA dan Dinkes Gelar Gebyar Cek Kesehatan Gratis
Arsya dari MAN 1 Garut Sabet Perunggu Olimpiade Matematika Best Indonesian Student Competition 2025
Tim Basket SMPN 2 Garut Borong Juara di Kapolres Cup 2025
Al Mashduqi Islamic School Catat Sejarah: Sekolah Internasional Pertama di Garut Berstandar Cambridge English
MAN 1 Garut Gelar Upacara Hari Pahlawan 2025, Sarip Asbuloh: Teruskan Perjuangan dengan Ilmu dan Akhlak
Siswa SMPN 2 Garut, Naufal Firdaus Sapoetra, Raih Prestasi di Kejuaraan Renang West Java Series 2025
Berita ini 624 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 17:02 WIB

Ujian OSCE D3 Kebidanan STIKes Karsa Husada Garut: Mahasiswa Diuji Kesiapan Klinis Lewat Simulasi Nyata

Jumat, 14 November 2025 - 10:12 WIB

HKN 2025, UNIGA dan Dinkes Gelar Gebyar Cek Kesehatan Gratis

Jumat, 14 November 2025 - 08:37 WIB

Arsya dari MAN 1 Garut Sabet Perunggu Olimpiade Matematika Best Indonesian Student Competition 2025

Kamis, 13 November 2025 - 14:38 WIB

Tim Basket SMPN 2 Garut Borong Juara di Kapolres Cup 2025

Rabu, 12 November 2025 - 19:59 WIB

Al Mashduqi Islamic School Catat Sejarah: Sekolah Internasional Pertama di Garut Berstandar Cambridge English

Berita Terbaru

3.169 Bidang Tanah Garut Rampung dalam Sidang GTRA 2025

Birokrasi

3.169 Bidang Tanah Garut Rampung dalam Sidang GTRA 2025

Jumat, 14 Nov 2025 - 18:28 WIB

error: Content is protected !!