WARTAGARUT.COM – Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah, Madrasah Aimiyah menyelenggarakan berbagai lomba dan Jalan sehat untuk merayakan momen bersejarah tersebut.
Pimpinan Madrasah Aimiyah, Aim, S Pdi, mengungkapkan bahwa dalam acara tersebut, berbagai lomba digelar untuk menguji kemampuan para santri.
Lomba-lomba tersebut antara lain cerdas cermat, lomba pidato, hafidz barzanji, Syarhil Qur’an, praktek Adzan, serta gerak dan nada.
“Acara puncaknya adalah Jalan sehat serta makan bersama, yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar santri,” ungkap Aim, SPdI saat diwawancara oleh WartaGarut.com, di Cibangban Kelurahan Karangmulya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut pada Ahad (23/7/2023).

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa tujuan dari perlombaan ini adalah untuk mengevaluasi kemajuan para santri selama mengikuti kurikulum yang telah diajarkan di Madrasah Aimiyah.
“Contohnya, lomba cerdas cermat difokuskan untuk menguji kemampuan anak dalam memahami materi pelajaran yang telah diajarkan. Sementara lomba jalan sehat bertujuan untuk memastikan para santri tetap aktif berolahraga demi kesehatan mereka,” ujar Aim SPdI, yang juga merupakan salah satu pengajar di Al Khoiriyah IV Karangpawitan.
Selain itu, Ia menegaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk menyebarkan syiar Islam kepada masyarakat, terutama tentang perayaan Tahun Baru Islam, karena masih banyak yang belum memahami Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).
“Dengan adanya kegiatan jalan santai dan perlombaan ini, kami berharap masyarakat, khususnya anak-anak, dapat lebih memahami tentang Peringatan Hari Besar Islam, salah satunya yaitu Peringatan Tahun Baru Hijriah,” tambahnya.
Ia Menerangkan bahwa Madrasah Aimiyah juga memiliki kurikulum harian yang mencakup berbagai pelajaran, antara lain sorogan Al Qur’an, sorogan kitab, dan bandungan Alquran dan kitab.
Diantara kitab-kitab yang diajarkan adalah kitab safinah, Kitab Tijan, Kitab Riyadul Alfa badiah, Kitab Hidayatul Mustafid, dan kitab Tuhfatul Athfal.
“Tak hanya itu, kami juga mengajarkan bandungan kitab safinah yang termasuk dalam pelajaran fiqih, serta hidayatul mustafid dengan baik dan benar dalam pembelajaran cara membaca Alquran,” jelasnya.
Selanjutnya, beliau mengungkapkan bahwa di madrasah Aimiyah juga diajarkan ilmu nahwu dengan menggunakan kitab kuning, seperti bandungan kitab shorof syarah kailani dan kitab asmawi.
Selama setiap hari Jumat, para santri juga mengadakan baca sholawat dan Yasin bersama, sedangkan pada hari Minggu diadakan acara marhaban bersama dengan membaca Barzanji.
“Aktivitas membaca Barzanji bertujuan agar nantinya para santri bisa membaca Barzanji marhaban di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dalam kurikulum malam Minggu, dilakukan praktek ibadah, seperti praktek wudhu, praktek sholat, praktek sholat jenazah, dan lainnya.
“Pada malam Sabtu, para santri mengikuti kegiatan majelis taklim, dan pada libur sekolah, diadakan belajar mengaji pada waktu subuh,” tambahnya.
Ia berharap agar para santri dapat mengamalkan setiap pelajaran dengan baik sehingga mereka kelak menjadi anak yang sukses dengan landasan Akhlakul Karimah.
“Semoga para santri tumbuh menjadi anak-anak yang soleh dan solehah, sehingga mampu hidup mandiri dan menghormati orang tua,” tutupnya.