WARTAGARUT.COM – Di dunia ini, terkadang kita menghadapi situasi di mana usaha dan perasaan kita tidak selalu berbuah manis.
Seperti kisah seorang cowok yang dikenal dengan nama Segi Jomblo Seumur Hidup. Meskipun dia sering tertarik pada cewek, tapi entah mengapa upaya pendekatannya tidak pernah berhasil.
Kali ini, dia tertarik pada seorang cewek populer di kampusnya bernama Dian.
Sebenarnya, dia tidak minder dengan dirinya sendiri, meskipun tahu bahwa tampangnya biasa-biasa saja.
Dia takut bahwa cewek secantik Dian tidak akan tertarik padanya.
Oleh karena itu, dia berusaha menjadi orang yang baik.
Setiap pulang kuliah, dia selalu mengantarkan Dian pulang, bahkan sering kali dia traktir makan enak.
Jika Dian kesulitan mengerjakan tugas, dia selalu siap membantunya. Bahkan, dia sering menjadi tempat curhat bagi Dian.
Segalanya dia lakukan untuk Dian, sampai-sampai dia melupakan dirinya sendiri. Betapa mulianya hati cowok ini.
Namun, dia tidak menyadari bahwa kebaikannya sudah berlebihan. Bahkan, dia pun terkena sindrom Nice Guy.
Dia tidak menjadi baik karena sifatnya yang memang baik, melainkan karena berharap mendapatkan sesuatu.
Namun, saat air sudah sampai di ubun-ubun, Dian menolaknya dengan alasan bahwa dia terlalu baik baginya dan hanya ingin mereka berteman saja.
Cowok ini sangat sedih karena usahanya lagi-lagi gagal. Betapa sedihnya dia.
Dia pun bertanya-tanya, apa yang kurang dari dirinya?
Dia mencari jawabannya di internet dan menemukan artikel tentang sindrom Nice Guy yang selama ini tanpa disadarinya ia derita.
Setelah mengetahui hal tersebut, dia berusaha keluar dari sindrom Nice Guy.
Pertama, dia berusaha menjadi lebih kuat dan tidak peduli dengan pendapat orang lain.
Dia tidak lagi memaksa diri untuk berbuat baik kepada orang lain dan mulai berani mengatakan “tidak” demi kebaikannya sendiri.
Kedua, dia mulai mengapresiasi dirinya sendiri. Dia membuat daftar tentang kelebihan yang dimilikinya dan berusaha untuk memaksimalkan kelebihan tersebut.
Dia juga berusaha untuk mengembangkan keterampilan baru dan melatihnya secara konsisten.
Ketiga, dia belajar untuk tidak terlalu terpukul oleh penolakan. Dia memahami bahwa penolakan bukanlah akhir dari segalanya.
Selama dia terus berusaha untuk memperbaiki diri, suatu saat dia akan diterima oleh orang yang tepat.
Yang penting adalah belajar untuk memperjuangkan apa yang diinginkannya, bukan hanya menunggu dan memberikan kode-kode.
Setelah dia menerapkan semua langkah tersebut dengan perlahan, dia merasa bahwa dirinya berubah menjadi lebih baik.
Dia menyadari bahwa jatuh cinta bukanlah segalanya, dan bahwa penolakan bukan akhir dari segalanya.
Dia berubah menjadi pribadi yang lebih dewasa dan semangat.
Kisah cowok ini menginspirasi kita untuk terus berjuang dan tidak menyerah dalam menghadapi kegagalan.***