WARTAGARUT.COM – Perayaan Cap Go Meh 2576/2025 di Kabupaten Garut berlangsung meriah pada Minggu (23/2/2025) di Jalan Guntur, Kecamatan Garut Kota. Acara ini disambut antusias oleh ribuan masyarakat yang memadati lokasi untuk menyaksikan berbagai atraksi budaya, seperti barongsai, kirab budaya, dan pertunjukan seni lainnya.
Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan Cap Go Meh tahun ini.
Menurutnya, perayaan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga mencerminkan tingginya toleransi antar umat beragama di Garut, yang dikenal sebagai Kota Intan.
“Kemeriahan Cap Go Meh di Garut menunjukkan bahwa keberagaman bisa menjadi kekuatan. Acara ini tidak hanya menghibur masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian daerah dengan banyaknya pengunjung yang datang dan berbelanja,” ujar Putri Karlina.
Antusiasme masyarakat semakin tinggi karena perayaan Hari Jadi ke-212 Kabupaten Garut berlangsung sederhana. Kehadiran Cap Go Meh menjadi pengganti yang menyemarakkan suasana dan memberikan hiburan bagi masyarakat Garut.
Pembimas Buddha Provinsi Jawa Barat, Bodhi Giri Ratana, turut mengapresiasi perayaan ini. Ia menyebut Cap Go Meh di Garut sebagai ajang luar biasa yang menggabungkan kearifan lokal dengan budaya Tiongkok, sehingga menghadirkan keunikan tersendiri.
“Kami berharap perayaan ini membawa keberkahan, kesejahteraan, serta kesehatan bagi masyarakat Garut dan Indonesia secara umum,” kata Bodhi Giri Ratana.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Garut, Maman Suryaman, menilai bahwa acara ini bukan hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga simbol kebersamaan dalam keberagaman.
“Perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa toleransi dan harmoni antar umat beragama di Garut sangat kuat. Ini adalah kunci utama dalam menjaga persatuan bangsa,” ungkap Maman Suryaman.
Ketua Pelaksana Cap Go Meh Garut, Henry Cahya, menjelaskan bahwa Cap Go Meh merupakan tradisi penting bagi masyarakat Tionghoa yang dirayakan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek, sebagai penanda berakhirnya rangkaian perayaan Imlek.
“Tahun ini, Cap Go Meh semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan 145 tahun Klenteng Fu Long Miao atau Vihara Dharma Loka di Garut,” jelas Henry Cahya.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Cap Go Meh 2025 di Garut, diharapkan acara serupa terus digelar untuk mempererat persatuan dan memperkaya keberagaman budaya di Indonesia.
Penulis : Soni Tarsoni