Pariwisata Berkelanjutan
Perkembangan pembangunan ekonomi dan meningkatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan pada suatu destinasi wisata sebagai satu kesatuan geografis, demografis yang didalamnya terdapat kekuatan aras multidimensi.
Sektor pariwisata memiliki kekuatan yang mampu mendobrak dalam memengaruhi perubahan cara pandang, pola pikir dan dapat memacu inovasi masyarakat di berbagai aspek ekonomi.
Indonesia memiliki berbagai ribuan destinasi wisata dengan kekhasan serta keunikan masing – masing sehingga memiliki potensi untuk terus dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan diantaranya melalui kota – kota yang telah populer, lanskap hutan alami, pantai, desa -desa terpelosok di wilayah Indonesia saat ini populer menawarkan sajian pengalaman eksotis destinasi wisata yang ditunjang oleh kreativitas masyarakat pelaku destinasi wisata diantaranya berupa kemampuan mengoperasikan usaha mulai dari memulai investasi, melakukan riset pasar, pengelolaan usaha secara gotong royong, serta melayani pelanggan.
Salah satu keahlian perlu ditambahkan bagi komunitas destinasi wisata adalah kemampuan melakukan kreativitas dan inovasi. Usaha destinasi wisata dapat berhenti beroperasi ketika wisatawan tidak lagi menemukan sesuatu yang baru.
Pada implementasi kebijakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025 terkait dalam upaya promosi produk wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut menggambarkan kurang optimal oleh karena belum sepenuhnya didukung oleh akomodasi, sarana dan prasarana yang memadai serta kurangnya sosialisasi kepada pengusaha/masyarakat tentang inovasi produk terkait dengan pariwisata di Kabupaten Garut.
Inovasi produk sebagai sebuah inspirasi baru yang menarik sehingga dapat dikembangkan yang sengaja dibuat untuk tujuan pengembangan dan strategi yang menarik dengan unsur- unsur fitur untuk membedakan produk dengan produk lainnya, desain produk untuk menambah nilai bagi konsumen, memiliki kualitas seperti keandalan, ketahanan, maupun ketepatan produksi.
Wisata Domba yang terletak di kawasan kontes domba Garut di Kp. Cimuncang, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Lokasi ini tidak terlalu jauh dari pusat kota Garut dan kawasan Cipanas Garut.
Wisata Domba merupakan sebuah tempat wisata domba di Kabupaten Garut dengan daya tarik utama berupa peternakan domba dan beberapa fasilitas rekreasi seperti peternakan domba, cafe & resto, playground, villa putih de wisdom, lapang serbaguna, taman hijau labirin, lapang futsal, lapang mini soccer dan spot-spot foto yang bisa dinikmati pengunjung.
Selain itu, Wisata Domba Garut menyajikan suasana alam dengan udara yang sejuk dan menyegarkan karena berlokasi di kaki Gunung Guntur dengan ketinggian 882 mdpl dan total luas area wisata ini adalah 3 hektar.
Tata Kelola Kelembagaan BUMDes
Implementasi pariwisata berkelanjutan pada Desa wisata diantaranya memerlukan peran badan usaha milik desa (BUMDes) dengan pendekatan paripurna dalam penguatan potensi desa untuk mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan elemen masyarakat sendiri.
Melalui pendampingan dan sinergitas BUMDes diharapkan adanya pengembangan desa wisata pada aspek tata kelola kelembagaan dan inovasi produk yang melibatkan masyarakat lokal secara keseluruhan.
BUMDes adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.
Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desa dapat mendirikan badan usaha sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa.
Tata kelola kelembagaan sebagai pelaksanaan manajemen dalam suatu pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien dengan unsur- unsur manajemen, efisiensi dan efektivitas, partisipasi masyarakat, Pertanggungjawaban, Responsiveness dari lembaga terkait, kerangka hukum serta framework yang nyata atau konseptual. Hanya saja mayoritas implementasi tata kelola dalam BUMDes masih relatif rendah termasuk pada BUMDes Rancabango Kabupaten Garut yang sejak didirikannya BUMDEs pada tahun 2016 sudah seringkali berganti pengurus yang menyebabkan target belum tercapai secara maksimal oleh karena pergantian pengurus akan berdampak pada perubahan visi dan misi.
Sebuah dinamika organisasi umumnya dapat diatasi melalui tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu cara yang digunakan untuk mengendalikan perilaku manajer atau pengurus yang dipilih oleh masyarakat setempat.
Inovasi produk Desa Wisata
Mayoritas produk UMKM pada Desa Wisata masih bersifat umum, belum ada inovasi berupa produk unik yang dapat menarik pengunjung untuk datang selain dari daya tarik objek wisata diantaranya karena mayoritas UMKM tidak bisa mengolah untuk meningkatkan harga jual produk.
Masyarakat membutuhkan pengetahuan tentang inovasi produk sebagai sebuah inspirasi baru yang menarik sehingga dapat dikembangkan yang sengaja dibuat untuk tujuan pengembangan dan strategi yang menarik.
Inovasi produk merupakan sebuah inspirasi baru yang menarik sehingga dapat dikembangkan yang sengaja dibuat untuk tujuan pengembangan dan strategi yang menarik dengan unsur- unsur fitur untuk membedakan produk dengan produk lainnya, desain produk untuk menambah nilai bagi konsumen, memiliki kualitas seperti keandalan, ketahanan, maupun ketepatan produksi.
Pengembangan Desa Wisata
Untuk pengembangan desa Wisata Domba Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler perlu adanya suatu rencana strategis BUMDesa dalam memaksimalkan potensi Desa Wisata dituangkan pada implementasi tata kelola kelembagaan maupun inovasi produk baik bagi pengurus BUMDesa, pengelola desa wisata, tokoh masyarakat, pengurus desa dan karang taruna yang bertujuan untuk menggali potensi lokal yang dimiliki desa serta mengembangkan strategi bisnis yang berkelanjutan.
Pendekatan partisipatif antara lembaga BUMDEs dengan masyarakat menjadi kunci dalam merumuskan strategi dan rencana aksi jangka pendek yang aplikatif dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat pada umumnya sehingga kesejahteraan masyarakat desa dapat diwujudkan dengan lebih terarah, inovatif, dan berkelanjutan.
Rencana Strategis Pengembangan Desa Wisata Domba Kabupaten Garut
Pentingnya Rencana Strategis antara lain untuk memberikan arah yang jelas bagi pengelolaan BUMDes, menjamin keberlanjutan usaha dan pertumbuhan ekonomi desa serta meningkatkan daya saing BUMDes di pasar lokal maupun nasional.
Kekuatan (Strength) Desa Wisata Domba dapat berupa dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat, potensi sumber daya alam dan manusia yang melimpah dan usaha berbasis kebutuhan lokal serta peluang (Opportunities) permintaan pasar yang berkembang, kemitraan dengan sektor swasta dan pemerintah dan digitalisasi dan pemasaran online.
Oleh karena itu perlu adanya rencana strategis yang efektif guna mencapai tujuan BUMDes itu sendiri. Hal tersebut dapat diupayakan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia antara lain melalui pelatihan manajemen usaha dan keuangan, peningkatan keterampilan produksi dan pemasaran.
Langkah selanjutnya dengan diversifikasi usaha melalui mengembangkan unit usaha baru berdasarkan potensi desa dan meningkatkan nilai tambah produk lokal.
Kemudian melalui optimalisasi pemasaran dan digitalisasi dengan pemanfaatan media sosial dan e-commerce serta penguatan branding dan promosi berbasis komunitas. Terakhir dapat dilakukan langkah kemitraan strategis melalui kolaborasi dengan pemerintah, swasta, dan akademisi serta mencari investor untuk pendanaan berkelanjutan
Penulis : Hani Siti Hanifah SE. MSi, Hedi Cupiadi, S.E., M.Si., MCE., Cepi Juniar Prayoga, S.E., M.Ak (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Garut)