WARTAGARUT.COM – Ketua Terpilih Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut, Dr. Agus Rahmat Nugraha, M.Ag, mengungkapkan bahwa penerapan sistem e-voting merupakan bentuk nyata dari perkembangan Muhammadiyah.
Melalui digitalisasi dakwah, Muhammadiyah Garut telah menerapkan e-voting pada acara-acara penting seperti muktamar, musyawarah wilayah (muswil), dan musyawarah daerah (musyda).
“Alhamdulillah, melalui kegiatan musyawarah dengan e-voting, ternyata memberikan solusi yang signifikan. Bayangkan saja, misalnya dengan jumlah pemilih hampir 400, pemilihan bisa diselesaikan dalam waktu 1 jam setengah,” ungkap Agus Rahmat Nugraha saat wawancara dengan WARTAGARUT.COM di Kampus Terpadu STAI Darul Arqam Muhammadiyah Garut. Jalan Bratayudha No. 39 Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, Senin (22/5/2023).
Dalam hal e-voting, Muhammadiyah Garut telah memiliki aplikasi khusus yang digunakan di setiap wilayah.
Hal ini berarti bahwa setiap wilayah Muhammadiyah telah dilengkapi dengan perangkat e-voting.
“Sementara ini, daerah kota maupun kabupaten masih dapat meminjam perangkat e-voting. di Garut, hanya dengan 8 komputer kita bisa melayani 400 orang dalam waktu yang sangat singkat, yakni sekitar 4 menit per orang. Tidak ada error atau kesalahan yang terjadi,” jelasnya.
Agus juga menegaskan bahwa e-voting memiliki keunggulan dibandingkan metode pemilihan konvensional dengan surat suara.
e-voting meminimalisir resiko kesalahan, seperti lupa mencoblos atau salah menyontreng.
“Ketika memilih nomor 13, misalnya, sebelum nomor 13 dipilih, komputer belum memberikan tanda selesai. Hal ini memastikan bahwa setiap suara terhitung dengan benar,” tambahnya.
“Yang perlu dicatat adalah bahwa setiap akun e-voting hanya satu dan merupakan milik PP Muhammadiyah. Jadi, kita meminjam akun tersebut untuk keperluan pemilihan,” ungkap Agus lebih lanjut.
Setelah selesai digunakan, perangkat dan akun e-voting segera dikembalikan kepada pihak yang berwenang.
Agus juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Aisyah, salah satu organisasi otonom dibawah Muhammadiyah, juga akan menggunakan e-voting dalam acara musyawarah daerah (musyda).
Pemilihan pemimpin Muhammadiyah secara bertahap akan diselesaikan dengan menggunakan e-voting. Selanjutnya, Muhammadiyah Garut akan berupaya menerapkan e-voting pada organisasi-organisasi otonom lainnya, seperti Pemuda IMM, IPM, Tapak Suci, dan HW.
“Bagi saya, ini merupakan ciri khas dari Muhammadiyah yang berkemajuan. Kemajuan ini terlihat dari adaptasi dan adopsi teknologi sebagai bagian dari alat berorganisasi. Bahkan, kedepannya, teknologi akan menjadi alat dakwah amar ma’ruf nahi mungkar,” papar Agus dengan semangat.
Dengan adanya e-voting, Muhammadiyah Garut memberikan atmosfer baru yang lebih cepat dan efisien dalam melaksanakan kegiatan organisasi serta dakwah.***