Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dipelajari mulai dari anak usia dini sampai dewasa.
Sejak kecil, anak-anak sudah diajarkan dasar matematika seperti berhitung, menambah, dan juga mengurangi.
Matematika juga merupakan ilmu dasar yang mengembangkan ilmu pengetahuan lainnya dan memberikan dampak besar dalam kemajuan peradaban manusia.
Terlepas dari seberapa pentingnya matematika, banyak orang tidak menyukai pelajaran tersebut. Mereka menganggap dan merasakan bahwa matematika sulit dipahami. Benarkah Matematika sulit?
Berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru SD selama hampir 20 tahun, sebagian besar siswa tidak menyukai pelajaran matematika dikarenakan sulit dipelajari.
Hasil-hasil ulangan, baik itu ulangan harian, PTS, dan PAS mendapatkan nilai yang paling rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya.
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di salah satu kecamatan di Garut menyatakan bahwa nilai rata-rata kemampuan berhitung (jumlah, kurang, kali, dan bagi) siswa kelas VI SD sangat rendah yaitu sebesar 38.
Hal ini menggambarkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menguasai kemampuan matematika.
Apa yang menyebabkan matematika sulit dipelajari dan dipahami siswa?. Pertanyaan ini yang harus dijawab oleh semua guru yang mengajar di bidang matematika.
Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar, ada dua faktor besar yang menyebabkan matematika sulit dipahami. Kedua faktor penyebab matematika sulit dipahami adalah faktor guru dan metode.
Yohanes Surya mengatakan bahwa sejatinya, tidak ada anak yang bodoh, semua anak sama pintar, yang membedakan hanyalah, sebagian dari mereka tidak memiliki kesempatan belajar dengan guru yang baik dan metode yang benar.
Guru yang baik adalah guru yang bisa memotivasi siswa untuk semangat belajar. Guru yang bisa meyakinkan bahwa siswa bisa melakukan sesuatu.
Guru yang baik tidak akan pernah memarahi atau mengecap seorang anak bodoh hanya karena anak tersebut tidak mampu menjawab sebuah soal matematika.
Ketika seorang siswa dimarahi atau dicap bodoh karena tidak bisa menjawab soal, maka siswa tersebut akan kehilangan semangat dalam belajar. Akibatnya, siswa akan malas dan kemampuannya tidak akan meningkat.
Sebaliknya, seorang guru yang menggunakan kata-kata posItif dalam merespon kemampuan siswa akan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menyerap materi.
Para guru harus senantiasa untuk selalu memotivasi siswanya dengan kata-kata positif, bukan dengan pelabelan yang negatif.
Dengan demikian, siswa akan memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.
Metode merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempermudah siswa dalam memahami matematika.
Metode artinya cara atau jalan yang harus ditempuh oleh guru dalam belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami materi matematika.
Tidak ada metode pembelajaran yang dianggap paling bagus kecuali metode yang sesuai dengan kondisi lingkungan, karakteristik siswa, dan karakteristik materi yang disampaikan.
Guru perlu mengembangkan dan menciptakan metode/teknik baru yang dapat mempermudah siswa dalam mempelajari matematika.
Misalnya sampai sekarang siswa banyak yang mengalami kesulitan dalam membagi bilangan. Dari dahulu sampai sekarang, guru mengajarkan cara membagi dengan bagi kurung.
Padahal ada cara yang lebih mudah dan cepat dimengerti oleh siswa dalam membagi bilangan.
Cara itu adalah dengan membagi secara langsung dengan beberapa tahapan yang harus dilalui.
Kami yakin, dengan guru yang baik dan metode yang tepat, maka sulitnya siswa dalam mempelajari matematika dapat diatasi.
Jika anak sudah menguasai matematika, maka mereka akan dengan mudah menguasai ilmu-ilmu lainnya.
Penulis: Jejen Jenal Muttaqin