WARTAGARUT.COM – Calon Bupati (cabup) Garut, Syakur Amin, yang memiliki latar belakang pesantren dan merupakan Ketua Yayasan Al-Musaddadiyah, menegaskan komitmennya dalam mengembangkan pesantren-pesantren di Garut jika terpilih dalam Pilkada mendatang.
Bersama pasangannya, Putri Karlina, yang dikenal dengan jargon “Santri” (Syakur-Putri), Syakur Amin berfokus pada peningkatan sarana-prasarana serta kesejahteraan pesantren dan para guru ngaji.
Syakur Amin menyoroti belum proporsionalnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan pesantren.
“Kami merasa bahwa perhatian terhadap pengembangan pesantren belum maksimal, sehingga perlu adanya penekanan dalam program kerja yang akan kami usung,” ujarnya.
Beberapa program yang disiapkan oleh pasangan ini antara lain peningkatan fasilitas pesantren bekerja sama dengan Kementerian Agama.
Termasuk peningkatan kesejahteraan bagi para guru dan staf di pesantren, madrasah, dan madrasah takmiliyah.
Syakur Amin menyatakan bahwa insentif yang diberikan saat ini masih belum seimbang dengan tanggung jawab yang diemban oleh para pengajar.
“Kami juga ingin memberikan beasiswa kepada para guru pesantren dan guru ngaji agar mereka bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” tambahnya.
Selain itu, program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) juga akan diusulkan, di mana pengalaman mengajar di pesantren bisa diakui secara resmi dan ekuivalen dengan sertifikat pendidikan formal, seperti Paket B dan Paket C.
Langkah ini diharapkan akan memberikan pengakuan lebih besar terhadap pendidikan pesantren, serta mendorong peningkatan kualitas tenaga pengajar di pesantren-pesantren Garut.
Syakur Amin yakin bahwa pendidikan pesantren harus mendapat rekognisi dari pemerintah agar dapat berperan lebih besar dalam pembangunan sumber daya manusia terutama di Garut.***
Penulis : Soni Tarsoni