WARTAGARUT.COM – Calon Legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat, Dapil Garut, nomor urut 4 dari Partai NasDem, Dandi Ryadi, memperjuangkan kualitas pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan di Kabupaten Garut dengan prinsip membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar melalui gerakan korporasi rakyat.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Jokowi telah menunjukkan keberhasilannya dengan pertumbuhan sebesar 5.3% pada tahun 2022, meskipun di tengah gejolak pandemi COVID-19 dan perang global. Sehingga Indonesia diapresiasi dan dihormati negara-negara maju dan pada akhirnya mampu memimpin G-20, yang merupakan forum kerjasama multilateral dari 19 negara utama dan uni eropa.
Meski demikian, tantangan masih ada karena tingkat kemiskinan meningkat dari 9.54% menjadi 9.57% pada September 2022, dan tingkat konsumsi individu hanya sekitar 4.93% dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
“Fakta ini menjadi paradoksal karena di satu sisi pertumbuhan ekonomi tumbuh namun tingkat kemiskinan meningkat dan konsumsi individu stagnan.”ungkap caleg Nasdem DPRD Jabar, Dandi Ryadi melalui rilis kepada WartaGarut.com pada Jumat, 12 Januari 2024.
Dandi Ryadi sepakat dengan strategi pertumbuhan ekonomi pasangan calon AMIN yang mengusung pemerataan ekonomi yang berkeadilan.
Dia berkomitmen untuk menjadi bagian dari visi Anies Baswedan dalam menjadikan Kota Garut sebagai inkubator kreativitas dalam pertumbuhan industri halal, ekonomi kreatif, dan pengembangan potensi pariwisata dan budaya.
“Kita harus menghubungkan industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah (UKM) ke pasar nasional dan global,” ujarnya.
Dandi Ryadi, menegaskan fokus utamanya pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kami berkomitmen menjadikan sektor pariwisata sebagai motor ekonomi utama dan sumber penerimaan pemda,” ujarnya.
Dandi Ryadi menyoroti pentingnya mengoptimalkan kolaborasi antara budayawan, petani, nelayan, pesantren, turisme, dan industri kreatif untuk menciptakan produk dan brand yang mendunia.
Dalam upayanya menghadirkan perubahan positif di Garut, Dandi Ryadi merencanakan diversifikasi tujuan dan jenis wisata.
“Kami akan mengembangkan turisme berbasis pelaku usaha komunitas lokal untuk menduniakan pariwisata Garut. Kolaborasi yang terintegrasi dengan pemerintah pusat, BUMN, masyarakat sipil, dan swasta akan menjadi kunci kesuksesan,” katanya dengan tekad.
Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, Dandi Ryadi menekankan perlunya pendidikan formal dan nonformal, serta budaya magang.
“Kami akan menciptakan simpul kreativitas (creative hub) di kabupaten dan kota, terutama Garut, yang menghubungkan pekerja, investor, dan inventor kreatif. Kami juga berencana membangun pusat kebudayaan dan pusat sinema kelas dunia di Kabupaten Garut,” ungkapnya.
Dandi Ryadi, menekankan pentingnya pembangunan desa-desa wisata yang didukung oleh infrastruktur yang memadai.
“Fokus utama saya adalah memastikan ketersediaan infrastruktur yang mendukung desa-desa wisata, termasuk mempermudah akses dari dan menuju destinasi wisata,” ungkap Dandi Ryadi.
Dalam upaya membangun desa-desa wisata, Dandi Ryadi berkomitmen untuk mendorong pelestarian adat, seni, dan budaya masyarakat desa.
“Kita perlu meningkatkan peran lembaga adat, menyediakan wadah ekspresi yang inklusif, dan memberdayakan komunitas untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya kita,” tambahnya.
Selain itu, Dandi Ryadi memandang pentingnya memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Garut.
“Saya memiliki visi menjadikan Garut sebagai salah satu pusat industri halal nasional. Ini melibatkan upaya mendorong terwujudnya rantai pasok ekonomi halal yang kuat,” ujarnya dengan keyakinan.
Dalam konteks ekonomi syariah, Dandi Ryadi juga menegaskan perlunya keadilan keuangan.
“Saya berkomitmen untuk memastikan keadilan keuangan dalam pengembangan permodalan syariah, termasuk dengan menaikkan alokasi pendanaan untuk menggerakan UMKM melalui koperasi permodalan syariah,” tuturnya dengan tegas.
Dandi Ryadi juga memiliki fokus utama pada upaya pengentasan kemiskinan.
“Dalam upaya pengentasan kemiskinan, saya akan mengawal kebijakan Pak Anies di tingkat Daerah dengan mendorong perbaikan kualitas program bantuan sosial yang bersifat langsung, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), dengan peningkatan ketepatan sasaran.”katanya
Dandi Ryadi juga menekankan perlunya mendukung peningkatan program yang bersifat tidak langsung (“memberi kail”) , seperti insentif dan kebijakan untuk mendorong sektor riil.
“Kita perlu mendorong kebijakan yang ‘memberi kail’ dengan menumbuhkan sektor riil, yang akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan aktivitas ekonomi produktif lainnya,” tambahnya.
Dalam konteks pemenuhan kebutuhan pokok, Dandi Ryadi berkomitmen melalui program “JAS MERAH PUTIH,” yakni Jaringan Pasar Penyedia Kebutuhan Pokok Murah berbasis komunitas di desa dan kantong kemiskinan kota.
“Saya akan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok rakyat, terutama pangan dan papan, untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Tak hanya itu, Dandi Ryadi juga mencakup aspek akses dan keterjangkauan biaya layanan publik.
“Saya akan memastikan akses dan keterjangkauan biaya layanan publik, termasuk transportasi, pendidikan, dan kesehatan, dapat dinikmati oleh masyarakat segmen ekonomi menengah dan bawah.”katanya.
Dalam upaya mewujudkan sistem jaminan sosial yang tepat sasaran, komprehensif, dan inklusif, Dandi Ryadi menyoroti perluasan kepesertaan, khususnya bagi kelompok informal miskin, lansia, dan rentan, tanpa menciptakan ketergantungan.
“Sistem jaminan sosial harus mencakup semua lapisan masyarakat agar pengentasan kemiskinan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dandi Ryadi, menyoroti urgensi gerakan korporasi rakyat di Kabupaten Garut. Ia mengungkapkan pandangannya bahwa melalui kerjasama kolektif dan kolaboratif dari berbagai elemen masyarakat dan stakeholder, gerakan ini dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.
Dandi Ryadi menyampaikan visinya bahwa gerakan korporasi rakyat harus bersifat inheren dengan upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan harus diiringi oleh upaya konkret dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Garut,” ujarnya, menekankan komitmennya terhadap aspek sosial.
Selain itu, calon legislator tersebut menegaskan pentingnya akses dan biaya layanan publik yang terjangkau oleh masyarakat menengah dan bawah.
“Kesejahteraan masyarakat tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari sejauh mana mereka dapat mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan transportasi dengan biaya yang terjangkau,” pungkas Dandi Ryadi.(soni)