WARTAGARUT.COM – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, telah memberikan tanggapannya mengenai pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Meskipun merasa kecewa dengan keputusan tersebut, Yudha Puja Turnawan mengungkapkan komitmennya untuk tetap bergerak di masyarakat dan mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Saya pribadi merasa kecewa, tapi tentu saya harus move on ya. Makanya saya fokus bergerak tiap hari di masyarakat mengkampanyekan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” ungkap Yudha Puja Turnawan.
Yudha Puja Turnawan juga mengekspresikan rasa kecewanya terhadap keputusan Gibran dan Presiden Jokowi.
Menurutnya, sebagai Presiden yang masih menjabat, seharusnya Jokowi bisa melarang anaknya untuk ikut dalam kontestasi politik, mengingat masih ada waktu yang cukup panjang di masa depan untuk Gibran.
“Seharusnya beliau (Jokowi) bisa melarang anaknya untuk tidak ikut dalam kontestasi (Pilpres), karena beliau masih (menjabat) Presiden ya. Bukannya tidak boleh, tapi nanti masih ada lima tahun, sepuluh tahun ke depan untuk masanya Gibran,”kata Ketua DPC PDI Perjuangan dalam acara Donor Darah di Babakan Loa Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut pada Sabtu, 28 Oktober 2023.
Yudha Puja Turnawan juga menyatakan keprihatinannya terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan warga negara Indonesia di bawah 40 tahun yang pernah menjabat kepala daerah untuk ikut kontestasi.
“Ini (keputusan MK) juga bagian dari, menurut saya penyalahgunaan kekuasaan, di detik -detik menjelang pendaftaran pilpres agar kepentingan Gibran rakabuming raka lancar menjadi cawapres, keluar putusan tersebut yang menurut saya sangat minim etika, miskin etika di hari ini ya,”katanya Ketua DPC PDI Perjuangan.
Terlebih lagi, Yudha Puja Turnawan mencatat bahwa Gibran, yang pada awalnya merupakan anggota PDI Perjuangan, akhirnya pindah partai.
Ia berharap agar Gibran bisa bersikap jantan dengan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan setelah menjadi cawapres.
“Ketika beliau (Gibran) menjadi cawapres, berarti beliau keluar dari PDI perjuangan. Beliau harus jantan, harus ada bahasa, dan harus bersikap kesatria untuk datang ke DPC Kota Solo menggembalikan KTA ( kartu tanda anggota) PDI perjuangan,”pintanya.
Namun, meskipun merasa kecewa, Yudha Puja Turnawan tetap fokus pada kampanye positif untuk pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Ia terlibat dalam berbagai kegiatan di tengah masyarakat, seperti membantu warga yang rumahnya roboh dan menyelenggarakan kegiatan donor darah serta senam sehat.
“Saya kecewa tapi saya tetap move on, saya bergerak setiap hari, tentu bisa diketahui. Jadi saya bergerak setiap hari di benar masyarakat, kemarin saya mengunjungi warga tidak mampu yang rumahnya roboh, dan ini bagian dari kampanye positif buat Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” tutur Yudha Puja Turnawan.
Yudha Puja Turnawan menegaskan bahwa meskipun tanpa dukungan dari Presiden Jokowi karena Jokowi telah mendukung anaknya Gibran, mereka akan terus bergerak di tengah masyarakat untuk mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh PDI Perjuangan dan partai pendukung.(soni)***