WARTA GARUT – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut H Mohammad Yusup Sapari, S.Pd., M MPd menjelaskan bahwa bulan Ramadhan memiliki tiga hikmah yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. mengajak umat Muslim untuk memaknai bulan Ramadhan sebagai momentum untuk mengasah keterampilan kesabaran, kedisiplinan, dan solidaritas sosial.
Berikut penjelasan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut H Mohammad Yusup Sapari, S.Pd., M MPd tentang Hikmah Ramadan :
RAMADAN MELATIH KESABARAN
Orang yang berpuasa adalah orang yang sabar. Sabar untuk menahan makan, minum dan berhubungan suami istri dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Orang yang berpuasa sabar untuk menahan dari amarah, nafsu, hasad dengki dan sifat-sifat tercela. Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, seringkali seseorang dihadapkan dengan masalah-masalah yang memerlukan kesabaran. Dan kesabaran dapat mengantarkan kepada ketertiban, kenyamanan dan kesuksesan.
RAMADAN MENGAJARKAN KEDISIPLINAN
Orang berpuasa harus berdisiplin. Berhenti makan dan minum saat waktu subuh tiba dan berbuka saat waktu magrib dating. Melanggar ketentuan ini, maka puasanya menjadi batal. Kedisiplinan ini selayaknya dijadikan habit atau kebiasaan oleh seluruh muslim. Tidak ada waktu dan kesempatan yang sia-sia, digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat. Jika telah menjadi habit, maka kaum muslimin akan menjadi manusia yang unggul sehingga menjadi umat yang tidak kalah bersaing dengan umat yang lain.
RAMADAN MENGAJARKAN SOLIDARITAS SOSIAL
Puasa Ramadan mengajarkan kepada manusia untuk lebih peduli kepada sesama dengan banyak bersedekah. Rasa haus dan lapar saat berpuasa dapat meningkatkan solidaritas sosial terhadap orang-orang miskin yang ditimpa kesulitan dan anak-anak yatim yang terlunta-lunta.
Menurut Sekretaris MUI Kabupaten Garut ini, Seorang muslim tidak boleh terjebak dengan rutinitas ritual seperti halnya berpuasa Ramadhan. Di bulan Ramadhan, merasakan rasa lapar dan haus sehingga ikut merasakan bagaimana lapar dan hausnya orang-orang yang berkekurangan. Ini adalah salah satu spirit yang akan menumbuhkan sikap solidaritas. Rasulullah saw bersabda :
من لم يهتم بامر المسلمين فليس منهم
“Barang siapa orang yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka dia bukan termasuk golongan mereka”.
Kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Tujuan dari puasa adalah membentuk manusia berkarakter taqwa. Untuk mengantarkan pada tujuan itu, telah dibuat dan dicontohkan Rasulullah saw tentang kurikulum Ramadhan. Diantaranya puasa harus berlandaskan iman dan ihtisab, semata-mata karena Allah. Di Ramadhan disunnahkan untuk memperbanyak tadarus Quran agar petunjuk Quran menjadi pedoman kehidupan sehari-hari, memperbanyak sedekah, membantu orang-orang yang tidak mampu.
Dalam AL-Quran Surah AL-Imran ayat 134, Allah menyebut sifat-sifat orang bertaqwa:
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
“(yaitu) orang yang berinfak, baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”
Orang yang bertaqwa disifati juga dengan akhlak yang mulia mengikuti akhlak Rasulullah saw.
Di dalam hadits beliau dinyatakan:
اكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا
Artinya: “Kaum mukminin yang paling sempurna … adalah yang paling baik
akhlaknya.” (H.R. Tirmidzi)
Ia menilai, Dakwah dalam bentuk tabligh di bulan Ramadhan sangat semarak. Menjelang pelaksanaan Tarawih dilaksanakan kultum ditambah lagi dengan kultum Subuh. Ini adalah bukti nyata Ramadhan berdampak pada kemajuan dakwah. Semarak dakwah secara langsung atau tidak telah ikut membangun umat. Dakwah itu membangun kecerdasan spiritualitas, intelektualitas dan kecerdasan sosial.
Kata H Mohammad Yusup Sapari, Memelihara dan menjaga amanah yang dititipkan adalah salah satu ciri orang yang beriman, seperti termaktub dalam Al Qur’an surah Al-Mu’minun ayat 8. Khianat terhadap amanah adalah ciri manusia perusak. Muhammadiyah sebagai sebuah ormas yang bergerak di bidang dakwah dan sosial serta Pendidikan telah melampaui satu abad dan telah menorehkan prestasi yang sangat luar biasa dan telah nyata berkontribusi membangun bangsa dan negara. Hal ini karena Al-Quran dan Al-hadis yang selalu dikaji dan dipelajari, yang menjadi inspirasi.