WARTA GARUT – Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, berharap wisata kriya di Kabupaten Garut bisa lebih menonjol, karena saat ini di daerahnya wisata yang menonjol adalah wisata alam.
“Karena wisata kriya ini adalah wisata yang paling banyak mendatangkan keuntungan buat masyarakat, dan luas (atau) banyak yang terlibat, jadi kalau kita bagi wisata itu (ada) wisata alam, wisata kriya, (dan) wisata budaya, nah kriyanya ini sebenarnya yang harus kita dongkrak, kalau wisata alam Garut mah dimana wae indah gitu ya,” ujar Wabup Garut saat menghadiri acara Workshop Pengembangan Sentra Kerajinan Kulit di Kabupaten Garut yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Garut, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jum’at (24/6/2022).
Ia juga menilai, Kabupaten Garut memiliki kerajinan kulit sebagai daya tarik wisata kriya ini, terlebih kerajinan kulit ini hanya baru ada di 3 kota di Indonesia.
“Karena di Indonesia itu mungkin hanya dua (atau) tiga daerah (yang ada kriya kulit), kita Garut dan Yogyakarta dan yang Surabaya, jadi selamat bapak ibu sekalian dan bapak ibu sekarang mudah-mudahan ini menjadi betul-betul (jadi) produk unggulan,” ucapnya di hadapan peserta wokshop.
Selain itu, ia juga berharap melalui acara workshop ini, industri kulit di Kabupaten Garut bisa meningkat dan berkembang, salah satunya dengan munculnya rumah produksi khususnya kerajinan kulit.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia, Elvira Rosa Hadiningtyas, menuturkan acara ini merupakan salah satu tindak lanjut dari rencana besar antara pihaknya dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, untuk meningkatkan peran pengusaha dan pengrajin kulit untuk naik kelas.
“Karena ini adalah sudah menjadi amanat juga Pak Menteri Koperasi dan UKM (Teten Masduki) sebagai tindak lanjut kedatangan beliau juga di bulan Januari yang lalu, dengan membawa beberapa stakeholder baik dari Yayasan Poppy Dharsono dengan teman-teman atase perdagangan gitu untuk nantinya kita bisa bersama-sama mengembangkan kerajinan kulit Garut ini ke level yang lebih baik,” tutur Elvira.
Saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi secara intens dengan berbagai pihak, salah satunya dari pihak Italia, agar bisa membantu menaikan kelas pengrajin kulit di Kabupaten Garut, khususnya dengan memberikan pengetahuan terkait keahlian dan dukungan investasi untuk pengembangan sentra kerajinan kulit.
“Namun demikian tentunya kita tidak bisa diam saja ya menunggu gitu, ya menunggu kedatangan expertise (keahlian) itu dan kami berpikir akan lebih baik kita melakukan hal kecil apapun itu step by step untuk tetap bergerak, untuk tetap memberikan pendampingan dan pelatihan kepada bapak ibu pengrajin kulit di Garut ini, sehingga nantinya kalau memang kita ingin mengembangkan sentra kerajinan kulit Garut ini lebih baik lagi kita tidak lagi tidak mulai dari nol lagi gitu ya,” tandasnya.