WARTA GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut bersama dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia) menyelenggarakan Rapat Grand Opening Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Harumansari Kabupaten Garut di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jum’at (24/6/2022). Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemkab Garut.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Suherman menyampaikan, dalam rapat kali ini pihaknya melakukan koordinasi dan diskusi bersama perwakilan dari SKPD untuk membahas persiapan yang akan dilakukan menjelang Grand Opening KTN Harumansari yang akan diresmikan pada tanggal 2 Juli 2022 mendatang. Rencananya Grand Openi ini akan diresmika Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli
“Seluruh SKPD untuk melakukan persiapan langkah-langkah yang diperlukan karena nanti disana itu akan ada KUKM (Kelompok Usaha Kecil dan Menengah), akan ada penanaman, ya terus juga LH (Dinas Lingkungan Hidup) dimohon untuk mempersiapkan kebersihan, aparat yang termasuk di dalamnya ada Dishub dan Kepolisian untuk mengatur dan memplot jalur,” ucap Suherman.
Selain itu, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut rencananya akan menyiarkan secara langsung saat kegiatan peresmian berlangsung. Suherman berharap, Grand Opening KTN Harumansari ini dapat terlaksana dengan baik.
“Jadi tanggal 2 itu seluruh kecamatan bisa mengakses buka misalkan lewat virtual dengan linknya, saya mohon barusan itu permintaan supaya nanti seluruh kecamatan melihat kehadiran kegiatan Grand Opening KTN,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatgas Sinergisitas BNPT Laksma TNI Joko Sulistyanto menyampaikan, KTN adalah sebuah kawasan yang dibangun oleh pemerintah daerah bersama BNPT yang menjadi leading sector terkait masalah penanggulangan tindak pidana terorisme.
“Nah kegiatan disana adalah peningkatan ekonomi ya kemudian nanti ada apa dengan adanya peningkatan ekonomi di dalamnya itu ada peternakan, kemudian perkebunan, pertanian gitu ya, perikanan darat, nah disitu mungkin ada pariwisata dan edukasi,” ucapnya.
Joko Sulistyanto, menuturkan, KTN ini dibangun di 5 provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. Ia memaparkan, setiap provinsi terdapat 5 kota yang dibangun KTN, salah satunya yaitu Kabupaten Garut yang menjadi pilot project di Provinsi Jawa Barat.
“Tiap provinsi ada sekitar 5 kota. di Jawa Barat sendiri ada Garut, Tasikmalaya, Depok, Bekasi nah di Jawa Barat kita pilih Garut sebagai pilot project untuk Kawasan Terpadu Nusantara di Jabar yang pertama inilah di Garut,” lanjutnya.
Dalam KTN ini para mitra deradikalisasi akan diberikan kesibukan untuk mengelola sebuah kegiatan ekonomi, diantaranya seperti peternakan lebah madu, perkebunan jagung, dan warung NKRI. Menurutnya, kegiatan ini dalam rangka menuju Indonesia Harmoni agar para mitra deradikalisasi bisa bersatu padu dengan masyarakat sehingga tidak terpapar kembali paham radikalisme.
“Warung NKRI yang kita buka sarana untuk moderasi berbangsa dan bernegara seperti itu namanya warung jadi kita non-formal meeting tapi nanti disana ada entah dari provinsi atau entah dari kecamatan nanti memberikan suatu dialog-dialog bagaimana berbangsa dan bernegara yang baik atau bagaimana beragama yang baik,” tandasnya