WARTA GARUT– Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat (Jabar) bersama Bupati Garut mengecek dua lokasi terdampak bencana banjir, di Kampung Dayeuhandap, Kecamatan Garut Kota, dan Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (18/7/2022).
Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana, mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas musibah banjir yang melanda beberapa kabupaten di Jawa Barat khususnya Kabupaten Garut.
Ia mengungkapkan, kunjungannya ke Kabupaten Garut kali ini dalam rangka untuk memastikan proses evakuasi dan penanganan pelayanan kepada masyarakat penyintas banjir agar bisa dilaksanakan dengan baik dan koordinatif.
Kapolda Jabar mengaku bangga dan berterimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut yang telah begitu bersemangat berjibaku dengan seluruh masyarakat untuk merapikan kembali wilayah terdampak banjir.
“Dari mulai proses pembersihan, lalu nanti akan dilanjutkan perbaikan beberapa fasilitas termasuk beberapa rumah akan diperbaiki sesudah proses pembersihan yang kita laksanakan,” ucapnya.
Terakhir, ia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya akan berfokus untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga. Ia juga menuturkan, pemerintah daerah telah menyiapkan makanan dan minuman yang layak untuk masyarakat, agar masyarakat tidak kebingungan terhadap kebutuhan pangan sehari-hari pasca musibah banjir.
“Pendistribusian logistik kita sangat menjamin bahwa kebutuhan logistik masyarakat termasuk obat-obatan, makanan siap saji, nasi bungkus setiap hari, termasuk obat-obatan dan hal lain termasuk alat kebersihan akan kita drop,” tandasnya.
Bupati Garut mengatakan, saat ini pihaknya sedang menghitung kerugian yang diakibatkan oleh bencana banjir yang melanda 14 kecamatan di kabupaten Garut ini.
“Kedua kita dari TNI, Polri pemerintah daerah (dan) masyarakat sigap ya dalam mitigasi bencana, yang ketiga kita sedang merencanakan aksinya yaitu yang pertama kita akan cash for work dulu,” ucapnya.
Ia memaparkan, atas masukan dari Kapolda Jabar, pihaknya akan melakukan beberapa upaya untuk penanggulangan bencana banjir ini, salah satunya dengan assesment terhadap lingkungan.
“Karena kan yang jadi korban itu berada di kali di pinggir kali, misalnya yang ada di Ciwalen kan tau ya bagaimana rumah itu ada di bawah, sedangkan Sungai ada di atas, nah ini lah yang akan kita lakukan secara komprehensif, termasuk juga assesment terhadap lingkungan,” ucapnya.
Sebelumnya pihaknya telah mengganti tanah warga yang berada di bantaran sungai pada tahun 2017 lalu. Ia menyampaikan, daerah bantaran sungai tersebut merupakan zona merah sehingga rawan terjadi banjir.
“Iya pasti terulang, daerah ini kan sudah dinyatakan daerah merah, makanya kami ini kan mengganti tanah (warga), mereka-mereka di sini kan sudah punya rumah di sana saya ganti (ketika tahun) 2017, (seharusnya) ini harus dikosongkan,” ungkapnya.
Bupati Garut menegaskan, pihaknya akan melakukan rencana aksi secara komprehensif ke depannya dalam rangka mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Garut.