WARTAGARUT.COM – Dalam Lokakarya Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Garut, Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengungkapkan bahwa ketersediaan pangan semakin berkurang, dan untuk mengatasi hal tersebut diperlukan diversifikasi pangan.
Pernyataan tersebut disampaikan saat ia menjadi keynote speaker dalam acara tersebut dengan tema “Diversifikasi Pangan Lokal Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan”.
Rapat tersebut berlangsung di Kampus Universitas Garut pada Kamis (15/6/2023) dan dihadiri oleh mahasiswa Program Studi dan Teknologi Pangan.
Bupati Garut menyampaikan pentingnya pengembangan sistem pengajaran yang teknokratik dalam menghadapi masalah ketersediaan pangan.
Menurutnya, sumber karbohidrat tidak hanya terbatas pada nasi atau singkong, tetapi juga terdapat kentang, jagung, dan jenis pangan lainnya.
“Dalam hal ini, hanya di perguruan tinggi dan laboratorium kita dapat melakukannya. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasinya,” ujar Bupati.
Rektor Universitas Garut, Abdusy Syakur Amin, menjelaskan bahwa program studi Ilmu Teknologi Pangan dibuka dengan tujuan menciptakan mahasiswa yang memiliki kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan potensi pangan lokal.
Diversifikasi pangan dianggap sebagai langkah penting dalam menghadapi keterbatasan pangan di masa depan.
“Penting bagi kita untuk waspada terhadap ketersediaan pangan di masa yang akan datang dan tidak terlalu bergantung pada produk impor,” tegas Rektor.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam upaya diversifikasi pangan.
“Kami berharap dapat menciptakan rencana dan roadmap untuk mengembangkan minat masyarakat dan mahasiswa serta melibatkan semua pihak agar hal ini dapat terwujud,” tambahnya.
Dekan Fakultas Pertanian, Tintin Febrianti, menjelaskan bahwa kegiatan seperti Lokakarya ini dilaksanakan secara rutin setiap tahun sebagai bagian dari pembelajaran mahasiswa Fakultas Pertanian.
Melalui kegiatan praktikum dan pengolahan pangan lokal, diharapkan produk-produk tersebut dapat mendukung pembangunan ketahanan pangan di Kabupaten Garut.
“Kabupaten Garut memiliki sumber daya pangan lokal yang melimpah, terutama umbi-umbian. Mahasiswa kami terlibat dalam praktikum terkait pangan lokal, dan kita melihat banyak sekali olahan pangan dari umbi-umbian lokal ini. Kami berharap pangan lokal ini dapat dikembangkan di Kabupaten Garut,” tutup Tintin.***