WARTAGARUT.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut, Dede Salahudin, telah menghadiri acara Debat Calon Presiden Badan Eksekutif Santri Terpadu (BEST) di Al Mashduqi Boarding School Garut yang berlangsung dari 1 hingga 4 September 2023.
Acara prestisius di Sekolah Islam Cabang Al Azhar Cairo, Mesir satu-satunya di Jawa Barat ini digelar di auditorium Drs. H. Dede Satibi, yang terletak di Jalan KH. Mashduqi No. 67, Kampung Pasawahan, RT.2/RW.2, Pananjung, Tarogong Kaler, Garut.
Dede Salahudin juga tampil sebagai keynote speaker yang memberikan edukasi kepada para santri tentang peran penting mereka dalam politik di masa yang akan datang.
“Saya yakin bahwa para santri Al Mashduqi Islamic School adalah calon-calon pemimpin masa depan yang perlu diberikan panduan yang baik,”katanya.
Dede Salahudin memberikan apresiasi tinggi kepada Direktur Al Mashduqi Islamic School Garut. H. Arif Bakhtiar, S.Th.I., MM., atas perannya dalam membentuk para santri menjadi individu yang terbiasa dengan demokrasi dan beradaptasi dengan perbedaan.
Menurutnya, kemampuan ini akan menjadi modal utama ketika para santri ini nanti terjun ke masyarakat dan dunia politik.
Keberagaman pandangan politik di masa depan tidak akan menjadi kendala bagi mereka, karena mereka sudah terbiasa dengan keragaman itu sejak dini.
Al Mashduqi Boarding School Garut merupakan pelopor Boarding School di Kabupaten Garut yang merupakan kebanggan masyarakat Garut, dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya sangat cocok sebagai tempat pendidikan bagi anak-anak kita.
“Al Mashduqi Boarding School Garut merupakan pelopor Boarding School di Kabupaten Garut yang merupakan kebanggan masyarakat Garut, dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya sangat cocok sebagai tempat pendidikan bagi anak-anak kita. Goals-nya yang menitikberatkan pada pembentukan insan cendekia, pemimpin, dan pribadi Qur’ani merupakan langkah positif untuk mencetak pemimpin masa depan yang baik,” ungkap Dede Salahudin.
Selain menjadi kyai dan ustadz, kata Ia, lulusan Al Mashduqi Boarding School diharapkan mampu membuat keputusan yang bijak berdasarkan keimanan dan ketakwaan.
Dede Salahudin menyebut bahwa mereka adalah “calon-calon presiden” dalam dunia pendidikan, dan ia sangat terkesan oleh fakta bahwa keempat siswa yang terpilih merupakan hafidz Quran.
“Hafidz Quran bukan hanya memiliki hafalan ayat-ayat suci, tetapi juga menjadikannya sebagai pedoman dalam pikiran, hati, ucapan, dan tindakan. Mereka adalah insan-insan Qur’ani yang luar biasa,” tambahnya.
Dede Salahudin berharap bahwa contoh positif dari Al Mashduqi Boarding School dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya.
Ia berharap agar Indonesia dapat memiliki pemimpin-pemimpin yang cerdas, bijaksana, dan berkeimanan.
“Dengan begitu negara ini dapat menjadi tempat yang sejahtera, adil, dan beradab sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.
“Baldatun toyibatun warobun ghofur,” tutup Dede Salahudin, merujuk pada harapan agar Indonesia menjadi negeri yang makmur, penuh berkah, dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Ditempat yang sama Direktur Al Mashduqi Islamic School Garut, H. Arif Bakhtiar, S.Th.I.,MM., dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa Pemilu Raya Pemilihan Presiden Badan Eksekutif Santri Terpadu (BEST) di Al Mashduqi Boarding School Garut ini, mulai dari persiapan dan penyelenggaraannya dilakukan oleh para santri murid AMBS Garut.
“Tahapan proses Pemilu Raya ini, beserta semua aspek perangkatnya, telah dilaksanakan dengan dengan tahapan proses Pemilu di Indonesia ada KPU beserta Panwaslu,”katanya.
H Arif menjelaskan bahwa proses dimulai dari tahap pendaftaran, seleksi calon Presiden, pendataan pemilih, dan serangkaian tahapan lainnya.
Semua ini bertujuan agar proses Pemilu Raya yang digelar setiap tahun tidak sekadar menjadi simulasi pelaksanaan Pemilu sebenarnya.
“Lebih dari itu, Pemilu Raya ini menjadi platform edukasi bagi para santri agar mereka mampu dan terbiasa dengan pengalaman proses demokrasi dan politik yang matang serta penuh kegembiraan,”ujarnya.***