WARTAGARUT.COM – Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menegaskan bahwa arah pembangunan ekonomi Garut saat ini tak semata-mata fokus pada masuknya investasi luar, namun lebih kepada mempersiapkan masyarakat dan daerah sebagai tuan rumah yang siap menjamu investor.
Dalam keterangannya, Teh Putri –panggilan akrab Putri Karlina– menyebut bahwa adaptasi terhadap kultur industri menjadi tantangan utama yang perlu disikapi dengan bijak dan strategis.
“Sebenarnya kalau bicara soal investasi, hari ini mungkin fokusnya itu bukan ke arah mengundang investasi luar dulu, tapi mempersiapkan Garut sebagai tuan rumah yang bisa menjamu tamunya dulu,” ujarnya usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kabupaten Garut Tahun 2025–2029 di Aula Bappeda, Pada Kamis, 28 Mei 2025.
Putri menyoroti pentingnya kesiapan sosial dan budaya lokal saat bersinggungan dengan masuknya modal dan pengaruh luar.
Menurutnya, masyarakat Garut harus siap menerima kultur baru yang datang seiring masuknya investasi, terutama di sektor industri.
“Kita paham sendiri, ketika ada investasi, itu ada kultur baru yang masuk. Nah, kultur baru ini harus bisa diterima dengan baik. Masyarakat kita harus bisa beradaptasi dengan kultur industri,” tambahnya.
Putri mencontohkan bagaimana negara seperti Arab Saudi pun kini mulai mengubah kulturnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan ekonomi global yang dinamis.
“Kalau Arab Saudi saja bisa berubah demi pertumbuhan ekonomi, maka kita juga harus siap menghadapi tantangan baru. Ekonomi itu dinamis. Tapi tetap, kita jangan lepas dari akar budaya kita,” tegasnya.
Putri Karlina juga menekankan bahwa mempertahankan nilai-nilai budaya lama adalah hal penting, tetapi jika dilakukan tanpa kesiapan menghadapi dinamika ekonomi, pertumbuhan bisa terhambat.
Pernyataan ini mencerminkan pendekatan strategis Pemerintah Kabupaten Garut dalam membangun fondasi ekonomi yang inklusif, adaptif, dan tetap berpijak pada identitas lokal.
Penulis : Soni Tarsoni



