WARTAGARUT.COM – Dalam rangka Dies Natalis ke-18, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karsa Husada Garut menggelar Seminar Nasional bertema “Transformasi Gizi Indonesia: Dari Krisis Menuju Aksi Nyata”, di Gedung Pendopo Kabupaten Garut, Rabu (8/10/2025).
Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen lintas sektor untuk memperbaiki status gizi masyarakat Indonesia.
Ketua Pembina Yayasan Dharma Husada Insani Garut (YDHIG), DR. H. Hadiat, MA, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan ruang kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, organisasi profesi, filantropi, dan dunia pendidikan untuk bersama mencari solusi efektif dan berkelanjutan terhadap isu gizi nasional.
“Gizi yang baik adalah fondasi kesehatan dan produktivitas bangsa. Kita harus bersinergi menemukan strategi yang berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tegas DR. Hadiat.
Menurutnya, masalah gizi di Indonesia—termasuk stunting, kekurangan gizi mikro, dan obesitas—masih menjadi tantangan serius.
Namun, dengan dukungan berbagai pihak dan inovasi di dunia pendidikan, Indonesia berpeluang besar untuk mencapai target perbaikan gizi nasional.
Selain itu, STIKes Karsa Husada Garut berkomitmen memperluas perannya dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan dengan rencana pembukaan Program Studi S1 Gizi.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya melahirkan tenaga ahli gizi yang kompeten, profesional, dan mampu memberikan kontribusi strategis dalam program-program kesehatan masyarakat.
“Prodi Gizi kami rancang untuk mencetak lulusan yang mampu mendukung program strategis nasional dan meningkatkan kesadaran gizi di masyarakat,” ujar DR. Hadiat.
Tak hanya itu, Hadiat juga menyoroti Gerakan Bersih dan Rapih sebagai strategi pendukung peningkatan status gizi masyarakat.
Gerakan ini menekankan pentingnya kebersihan lingkungan, perilaku hidup sehat, serta kesadaran gizi sejak dini.
Gerakan tersebut dinilai relevan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan daya serap nutrisi.
“Lingkungan bersih dan sehat berperan langsung dalam mencegah gangguan gizi. Ini langkah nyata dari kampus kami untuk masyarakat,” tambahnya.
Dalam seminar tersebut, turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mewakili Wakil Bupati Garut serta Dr. Subandi, Perencana Ahli Utama Bappenas, sebagai salah satu pembicara utama yang menyoroti pentingnya sinergi antara kebijakan nasional dan implementasi daerah dalam perbaikan gizi masyarakat.
“Mari bersama wujudkan Indonesia yang sehat dan sejahtera melalui aksi nyata transformasi gizi. Pendidikan tinggi harus terus menjadi motor perubahan.”ajaknya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, STIKes Karsa Husada Garut menunjukkan peran penting perguruan tinggi dalam mendukung program kesehatan nasional sekaligus menciptakan generasi sehat dan produktif. ***
Penulis : Soni Tarsoni
















