WARTAGARUT.COM – Pencanangan Gerakan Bersih dan Rapih (GBR) di STIKes Karsa Husada Garut pada Jumat (4/7/2025) tidak hanya menjadi program kampus, tapi juga disebut sebagai “kesempatan emas kedua” dalam membentuk karakter generasi muda.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Pembina Yayasan Dharma Husada Insani Garut (YDHIG), Dr. H. Hadiat, MA, dalam sambutannya di hadapan civitas akademika.
Acara yang berlangsung di halaman parkir Kampus 2 STIKes Karsa Husada ini turut dihadiri Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ketua STikes Karsa Husada Garut, pengurus yayasan, dan mahasiswa.
“Ini adalah bagian dari ikhtiar kami menciptakan bangsa yang unggul. Tidak hanya unggul secara intelektual, tapi juga unggul dalam keterampilan, soft skill, dan karakter, yang kelak menciptakan daya saing bangsa,” ungkap Dr. Hadiat.
Menurutnya, masa perkuliahan adalah golden period kedua setelah seribu hari pertama kehidupan. Inilah momen terakhir anak-anak muda digembleng secara formal sebelum terjun ke masyarakat.
Maka, kegiatan GBR dianggap sebagai langkah strategis dalam membentuk karakter kuat, moral baik, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Dr. Hadiat juga menekankan bahwa program seperti GBR sejalan dengan visi pemerintah daerah, khususnya dalam hal peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pelestarian budaya, dan penguatan nilai-nilai keagamaan.
“Kami yakin, jika digerakkan dengan sungguh-sungguh, GBR bukan hanya mendidik mahasiswa hidup bersih dan sehat, tapi juga memberikan dampak sosial yang luas,” tambahnya.
Pencanangan GBR ini sekaligus menjadi simbol sinergi antara kampus, yayasan, dan pemerintah daerah untuk membentuk generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Gerakan, GBR STIKes Garut Dinilai Jadi “Golden Period Kedua” oleh Ketua Pembina YDHIG, Ini Penjelasannya!
Penulis : Soni Tarsoni