Moderasi Beragama dalam Madrasah: Misi Harmoni dalam Keanekaragaman

- Jurnalis

Selasa, 8 Agustus 2023 - 19:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penguatan Kurikulum Pendidikan Moderasi Beragama di Madrasah_ Membangun Harmoni dalam Keberagaman Indonesia

Penguatan Kurikulum Pendidikan Moderasi Beragama di Madrasah_ Membangun Harmoni dalam Keberagaman Indonesia

WARTAGARUT.COM – Dalam upaya untuk meningkatkan pendidikan moderasi beragama di Indonesia, Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam menggelar acara berjudul “Penguatan Kurikulum Pendidikan Moderasi Beragama di Madrasah”. 

Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh ternama, termasuk Penasehat DWP Kementerian Agama RI, Hj Eny Yaqut Cholil Qoumas, Ketua DWP UP Ditjen Pendidikan Islam, Hilda Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, Direktur KSKK Madrasah, Moh. Isom, Direktur Pendidikan Agama Islam, Amrullah, dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Ajam Mustajam. 

Mereka bersama-sama membahas mengenai pentingnya moderasi beragama dalam kerangka masyarakat Indonesia yang majemuk.

Salah satu tokoh sesepuh Garut, Prof. Dr. Hj. Ummu Salamah, menekankan esensi moderasi beragama di Indonesia yang kaya akan pluralitas kepercayaan.

“Moderasi beragama sangat penting karena Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sangat religius dan majemuk meskipun bukan negara berdasarkan agama tertentu, masyarakat kita sangat lekat dengan kehidupan beragama,” tegas Prof. Ummu Salamah.

Profesor yang juga merupakan guru besar asal Garut ini menyoroti peran moderasi beragama dalam menciptakan keseimbangan dalam kehidupan bangsa.

“Dengan adanya moderasi beragama, diharapkan dapat terwujud kehidupan yang indah dengan sikap saling menghargai dan menghormati, menuju masyarakat yang damai, aman, dan tentram,” tambahnya dengan penuh keyakinan.

Baca Juga :  Rektor Universitas Garut: Setiap Perempuan Berani Adalah Kartini Masa Kini

Namun, Prof. Ummu Salamah tidak menutup mata terhadap tantangan yang muncul akibat globalisasi dan modernisasi. 

Ia menggunakan analogi pisau bermata dua untuk menjelaskan bahwa perkembangan pengetahuan dan teknologi, sementara memberikan dampak positif, juga dapat mengikis nilai moderasi beragama dan kearifan lokal.

“Kearifan lokal di setiap daerah dapat menjadi kekuatan untuk memperkuat moderasi beragama dan melestarikannya,” tegasnya dengan mantap.

Dalam konteks Jawa Barat, Prof. Ummu Salamah menyoroti bagaimana nilai-nilai moderasi beragama dapat tertanam melalui filosofi adat Sunda, yaitu silih asah, silih asih, dan silih asuh. 

Tiga prinsip tersebut mencerminkan saling mencerdaskan kualitas kemanusiaan, mengasihi dengan sepenuh hati, serta hidup dalam harmoni dan saling menghormati.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, dalam pidatonya membahas visi pemerintah dalam membentuk generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan. 

.Ia merujuk pada tiga ramalan masa depan Indonesia oleh World Bank, McKinsey, dan Bappenas, yang secara bersama-sama menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor lima pada tahun 2045.

Baca Juga :  Atasi Lahan Kritis! KCD Kehutanan Garut Apresiasi Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa Program Kemenag RI

Namun, Ramdhani juga mengingatkan pentingnya moderasi beragama dalam mencapai tujuan tersebut.

 Ia menegaskan bahwa agama pada awalnya hadir untuk mempersatukan dan memberikan pencerahan, namun pada beberapa kasus, agama justru bisa menjadi pemisah.

“Hakikat dasar moderasi beragama sebagai upaya mengembalikan nilai-nilai keagamaan pada ruh keagamaan yang sejati,” ujar Ramdhani dengan tegas.

Ramdhani juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang menggabungkan nilai-nilai moderasi beragama dan kearifan lokal. 

Ia menekankan bahwa siswa madrasah memiliki peran penting dalam merawat dan mengembangkan moderasi beragama, dengan harapan generasi penerus yang memiliki karakter harmonis dan berkepemimpinan.

Kementerian Agama, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai agama yang mencintai sesama manusia dan menjunjung tinggi nilai penghargaan terhadap sesama.

Dalam akhir pidatonya, Ramdhani memimpin panggilan untuk membangun agama masa depan yang didasarkan pada moderasi beragama dan harmoni sosial. Kegiatan “Penguatan Kurikulum Pendidikan Moderasi Beragama di Madrasah” ini menjadi langkah awal untuk memahami pentingnya pendidikan moderasi beragama dalam membentuk generasi muda yang cinta tanah air, harmoni, dan toleransi.

Semoga langkah-langkah seperti ini akan terus ditingkatkan guna mewujudkan masyarakat yang damai dan penuh martabat.***

Berita Terkait

Kemenag RI Gandeng YGSI Uji Publik Modul Kesehatan Reproduksi Islam di Garut, Siap Cetak Generasi Emas 2045
Hari Bumi 2025 ! MAN 1 Garut Tanam Pohon Matoa, Dukung Penanaman 1 Juta Pohon Matoa Program Kemenag RI
Wakil Wali Kota Higashikawa Kunjungi STIKes Karsa Husada Garut, Bahas Beasiswa dan Peluang Kerja Perawat di Jepang
STIKes Karsa Husada Garut Dilirik Jepang! Ketua Pembina YDHIG: Peluang Besar untuk Lulusan Tenaga Kesehatan!
Peluang Emas! H. Engkus Kusnadi: Lulusan STIKes Karsa Husada Garut Bisa Kerja di Jepang dari Beasiswa Higashikawa
MAN 2 Garut Turut Sukseskan Gerakan Penanaman Sejuta Pohon Matoa Program Kemenag RI
Bikin Bangga!! PPG Calon Guru Bahasa Indonesia IPI Garut Raih Penghargaan Nasional
Milad ke-46! H. Sarip Asbuloh: MAN 1 Garut Harus Terus Jadi Kebanggaan Masyarakat
Berita ini 129 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 17:37 WIB

Kemenag RI Gandeng YGSI Uji Publik Modul Kesehatan Reproduksi Islam di Garut, Siap Cetak Generasi Emas 2045

Rabu, 23 April 2025 - 11:50 WIB

Hari Bumi 2025 ! MAN 1 Garut Tanam Pohon Matoa, Dukung Penanaman 1 Juta Pohon Matoa Program Kemenag RI

Rabu, 23 April 2025 - 09:22 WIB

Wakil Wali Kota Higashikawa Kunjungi STIKes Karsa Husada Garut, Bahas Beasiswa dan Peluang Kerja Perawat di Jepang

Rabu, 23 April 2025 - 09:19 WIB

STIKes Karsa Husada Garut Dilirik Jepang! Ketua Pembina YDHIG: Peluang Besar untuk Lulusan Tenaga Kesehatan!

Rabu, 23 April 2025 - 09:16 WIB

Peluang Emas! H. Engkus Kusnadi: Lulusan STIKes Karsa Husada Garut Bisa Kerja di Jepang dari Beasiswa Higashikawa

Berita Terbaru

error: Content is protected !!