WARTA GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut meluncurkan Program Sembako yakni BLT Minyak Goreng lewat penebalan serta perluasan bantuan sosial Sembako kepada masyarakat Kabupaten Garut Tahun 2022.Penyaluran Bantuan Program Sembako itu diresmikan di Alun-Alun Garut, Kamis (14/3/2022)
Dalam Peluncuran program tersebut Bupati Garut Rudi Gunawan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Garut, secara simbolis memberikan bantuan sebesar Rp. 500.000 kepada masyarakat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Bupati Garut Rudi Gunawan mengatakan, bantuan ini merupakan salah satu bukti kepastian permerintah kepada masyarakat di tengah mahalnya harga minyak goreng.
“Bantuan ini harus tepat sasaran belikan minyak goreng, “katanya.dalam 3 bulan ini, Pihaknya akan berupaya menstabilkan harga minyak goreng kembali.
Bantuan BLT Sembako ini sebesar Rp. 500.000 itu, merupakan bantuan subsidi minyak goreng dan juga bantuan bagi penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) termasuk Program Kelurga Harapan (PKH).
“Nggak (dibelikan minyak goreng semua) yang 200 ribu BPNT biasa, yang 300 ribunya adalah untuk 3 bulan masing-masing bulan April, Mei, Juni itu untuk membeli minyak goreng kurang lebih 5 liter,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Garut, Aji Sukarmaji, menuturkan, ada sekitar 230 ribu lebih KPM Kabupaten Garut yang akan menerima bantuan sebesar 500 ribu rupiah ini.
“Ya untuk penyaluran bantuan program sembako dan penebalan sembako BLT minyak goreng untuk Kabupaten Garut KPM yang menerima sebanyak 234.443 KPM, dan disalurkan mulai dari tanggal 14 sampai 21 April 2022 di 421 desa dan 21 kelurahan,” tutur Aji.
Senada dengan Bupati Garut, Aji mengimbau agar uang bantuan tersebut dibelikan sembako sesuai kebutuhan masyarakat. Sementara berkaitan dengan bantuan BPNT, pembelian sembako bisa di mana saja atau tidak ditetapkan tempatnya.
“Untuk penerima sembako (BPNT) bulan Mei itu sebesar 200 ribu rupiah silakan belanjakan untuk sembako dan belanjanya bebas, mau di pasar, mau di warung sembako, mau di e-warung silakan saja, itu kebebasan dari para KPM,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pos Garut, Depi Darpian, selaku pihak yang menyalurkan bantuan tunai, menjelaskan, untuk penyaluran bantuan ini, pihaknya menyiapkan tiga pola yaitu pola komunitas di kantor desa, pola komunitas di kantor pos, dan terakhir pola antaran bagi KPM yang sakit atau yang sudah jompo.
Untuk penyaluran pola komunitas di kantor desa, imbuhnya, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintahan desa setempat, yang dijadikan tempat penyaluran bantuan.
“Kalau untuk tempat kita bekerja sama dengan desa, karena mungkin kan kita coba mendekatkan kepada warganya langsung, jadi supaya warga juga tidak keberatan untuk jarak yang cukup jauh mungkin kalau misalkan harus ngambil ke Kantor Pos seperti itu.” tandasnya.