WARTAGARUT.COM – Pemerintah Kabupaten Garut menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Tahap 1 dalam penyusunan Masterplan Smart City (Kota Cerdas) dan Quick Win Program Unggulan Tahun 2023.
Bupati Garut, H Rudy Gunawan, menyatakan bahwa smart city merupakan strategi yang akan membawa Indonesia menuju keadilan dan kemakmuran.
Menurutnya, di era sekarang, tidak ada lagi yang dapat mengabaikan kemajuan teknologi.
Oleh karena itu, Rudy berharap agar konsep smart city dapat diimplementasikan oleh semua perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, seperti Dinas Lingkungan Hidup.
“Ini adalah strategi, smart city adalah strategi menuju Indonesia adil dan makmur, ini strategi yang disampaikan oleh Kementerian, bahwa sekarang dengan teknologi semua kan sudah tidak bisa mengelak,” kata Rudy Gunawan di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (5/7/2023).
Oleh karena itu, Rudy berharap agar semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serius dalam mengisi dimensi smart city ini.
Menurutnya, anggaran untuk hal tersebut sudah disiapkan dengan harapan bahwa konsep ini dapat mempermudah akses masyarakat.
Sementara itu, perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Iwan Setiadi, mengatakan bahwa program smart city merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kominfo RI.
Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2017, dan saat ini sudah ada 148 kabupaten/kota yang mendapatkan pendampingan serta memiliki masterplan smart city yang dievaluasi setiap tahun.
“Jadi waktu itu persepsi smart city itu hubungannya dengan pengadaan TIK belanja TIK, sehingga secara nasional lonjakan anggaran untuk belanja TIK itu menjadi begitu tinggi,” ucapnya.
Iwan Setiadi mengatakan bahwa tujuan dari program smart city ini adalah menyediakan pedoman bagi kabupaten/kota melalui masterplan yang telah disusun.
Ia berharap implementasi smart city ini dapat lebih terarah dengan adanya rencana induk yang mencakup 6 dimensi, yaitu smart government, smart economic, smart branding, smart living, smart environment, dan smart society.
“Setiap program prioritas tentu saja diharapkan dapat berperan mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat, dan program pendampingan smart city ini adalah salah satu program yang dianggap memiliki dampak langsung kepada masyarakat,” ucapnya.
Ia juga berharap bahwa program quick win ini akan berjalan dengan baik.
Melalui rencana induk, kabupaten/kota akan merumuskan program-program jangka pendek dalam penerapan smart city.
Program ini akan berfokus pada inovasi dalam mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing daerah, baik dari segi ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan.
Iwan Setiadi menjelaskan bahwa program smart city dilaksanakan melalui beberapa tahapan, termasuk tahap asesmen, di mana sekitar 50 kabupaten/kota telah dipilih untuk mendapatkan pendampingan pelaksanaan smart city pada akhir tahun sebelumnya.
Tahap kedua adalah tahap launching, yang melibatkan penandatanganan MoU pada awal tahun 2022, dan tahap implementasi yang dilaksanakan saat ini.
“Tahap Bimtek penyusunan ini nanti akan dilaksanakan menjadi 4 kegiatan Pak Bupati, nanti sampai dengan bulan Oktober nanti jedanya 1 bulan-1 bulan,” katanya di hadapan bupati.
Selain itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pelaksana Smart City, Margiyanto, menyatakan bahwa Bimtek penyusunan masterplan smart city Kabupaten Garut merupakan agenda yang sangat penting.
Hal ini dikarenakan merupakan bagian dari proses perencanaan yang akan dilaksanakan, terutama dalam merespons perkembangan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Garut.
“Karena kita akan segera mengakhiri Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan ini menjadi momentum penting bagi kita, untuk menyiapkan materi dalam rangka penyusunan RPJMD kepemimpinan berikutnya,” katanya.
Margiyanto menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyatukan persepsi dan pemahaman seluruh perangkat daerah terkait pengembangan smart city di Kabupaten Garut.
Bimtek ini adalah yang pertama, dan masih ada 3 bimtek lainnya yang akan menghasilkan masterplan smart city untuk Kabupaten Garut.
“Tentu berharap seluruh perangkat daerah terlibat secara aktif dalam proses penyusunan masterplan, sehingga kemudian kita mampu merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan smart city di Kabupaten Garut,”pungkasnya.***