Program Lumbung Sosial Untuk 3 Kecamatan Terdampak Bencana di Kabupaten Garut

- Jurnalis

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 17:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan _Launching_ Program Lumbung Sosial untuk tiga lokasi terdampak bencana di Kabupaten Garut oleh Kemensos RI di Gedung Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (13/8/2022).

Kegiatan _Launching_ Program Lumbung Sosial untuk tiga lokasi terdampak bencana di Kabupaten Garut oleh Kemensos RI di Gedung Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (13/8/2022).

WARTA GARUT – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) kembali me-_launching_ program Lumbung Sosial untuk tiga kecamatan terdampak bencana di Kabupaten Garut yang berlangsung di Gedung Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (13/8/2022). Adapun tiga kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kidul, dan Kecamatan Banjarwangi.

Menurut Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, Iyan Koesmadiana, Lumbung Sosial ini merupakan salah satu program unggulan Kemensos RI, bagaimana untuk mempercepat distribusi logistik ke lapangan pasca bencana terjadi.

Ia mengatakan, pasca bencana kemarin pihaknya telah bersinergi dengan Dinas Sosial Kabupaten Garut untuk memberikan bantuan berupa logistik salah satunya dari gudang Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung.

“Juga kami memberikan peralatan-peralatan selter seperti untuk ya alat-alat kebersihan, kemudian ada juga kita berikan untuk air panas dan sebagainya,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah memberikan peralatan dapur bagi para penyintas bencana, sesuai yang diusulkan oleh Dinas Sosial.

“Sehingga kalau kami uangkan bantuan Kementerian Sosial, pada saat terjadinya bencana darurat kemarin itu sekitar 611 juta yang kami sampaikan di sini tercatat di kami,” katanya.

Baca Juga :  Inspektorat Kabupaten Garut Gelar Bimtek Pengelolaan Dana BOS untuk Kepala Sekolah SD

Pihaknya juga mengapresiasi kebijakan Bupati Garut, Rudy Gunawan, yang telah mengeluarkan kebijakan untuk penyaluran dana bantuan kerohiman, bagi warga yang terdampak bencana banjir, sehingga dapat mempercepat pembersihan puing-puing pasca banjir.

“Syukur Alhamdulillah ini merupakan suatu hal yang positif saya kira bisa dilihat oleh pelaksanaan penanganan bencana lainnya di daerah Jawa Barat dan sekitarnya.,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi VIII Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ace Hasan Syadzily menyampaikan, Lumbung Sosial ini merupakan sebuah program yang memberikan pelayanan kepada masyarakat agar lebih dekat, sehingga jika terjadi bencana maka kebutuhan dasar para penyintas bencana dapat segera terpenuhi dan diantisipasi.

“Nah maka dengan adanya program lumbung sosial yang diberikan oleh Kementerian Sosial, kami Komisi VIII sangat mendorong agar ini bagian dari pengurangan resiko bencana dan kesiapsiagaan kita menghadapi bencana,” kata Ace.

Ia menuturkan, sudah hampir semua daerah di peta rawan bencana yang ada di Indonesia diberikan bantuan melalui Lumbung Sosial. Ace menilai, program ini merupakan inovasi yang bagus dari Kemensos RI untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, sehingga masyarakat terdampak bencana akan lebih cepat ditangani.

Baca Juga :  Karya Bambu Garut: Dari Lokal ke Internasional, Apa Rahasianya?

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, melalui Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Didit Fajar Putradi, atas nama Pemkab Garut, mengucapkan terimakasih kepada Kemensos RI serta Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang telah kembali memberikan bantuan berupa program Lumbung Sosial.

Ia memaparkan, sebelumnya Kabupaten Garut juga telah mendapatkan bantuan lumbung sosial di tahun 2021 lalu untuk tiga kecamatan yaitu Kecamatan Karangtengah, Sukawening, dan Sukaresmi.

“Alhamdulillah masih ada masih siap siaga dan bahkan kemarin juga memberikan kontribusi terhadap penanganan banjir yang terjadi tanggal 15 Juli 2022 di Kabupaten Garut,” ucapnya.

Didit mengatakan, Kabupaten Garut sendiri memiliki 42 kecamatan, di mana 50% lebih wilayahnya merupakan daerah rawan bencana.

Pihaknya kini telah melakukan upaya-upaya penanganan bencana, salah satunya dengan pembangunan jembatan yang sudah terputus akibat terdampak bencana banjir dan longsor.

“Kita juga menggunakan dana BTT (Belanja Tak Terduga) untuk mengatasi beberapa permasalahan dan terutama dampak akibat bencana,” katanya.

Berita Terkait

Pj Bupati Garut Apresiasi Peran Perempuan dalam Peringatan Hari Ibu ke-96
Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Kabupaten Garut: Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel
Kabar Terbaru Upah Sektoral 2025 Jabar: Garut dan Tasikmalaya Tak Lolos Kriteria!
Kantor Kecamatan Pangatikan Resmi Dibuka: Fokus Tingkatkan Pelayanan Publik
 Kabupaten Garut Mantapkan Implementasi SPBE untuk Tingkatkan Layanan Publik
Karya Bambu Garut: Dari Lokal ke Internasional, Apa Rahasianya?
Pansus II DPRD Jabar Dorong Investasi untuk Kesejahteraan, Ceng Malki: Harus Jadi Solusi Atasi Pengangguran
H. Aceng Malki Mimar: Raker Pansus II di Garut Fokus pada Peningkatan Iklim Investasi!
Berita ini 57 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 20:06 WIB

Pj Bupati Garut Apresiasi Peran Perempuan dalam Peringatan Hari Ibu ke-96

Kamis, 19 Desember 2024 - 20:32 WIB

Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Kabupaten Garut: Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel

Kamis, 19 Desember 2024 - 19:55 WIB

Kabar Terbaru Upah Sektoral 2025 Jabar: Garut dan Tasikmalaya Tak Lolos Kriteria!

Kamis, 19 Desember 2024 - 19:21 WIB

Kantor Kecamatan Pangatikan Resmi Dibuka: Fokus Tingkatkan Pelayanan Publik

Kamis, 19 Desember 2024 - 19:04 WIB

 Kabupaten Garut Mantapkan Implementasi SPBE untuk Tingkatkan Layanan Publik

Berita Terbaru

error: Content is protected !!