WARTAGARUT.COM – Forum Komunikasi Diniyyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Garut resmi melantik kepengurusan baru periode 2025–2030 dalam sebuah seremoni khidmat di Gedung Pendopo Garut, Rabu (21/5/2025).
Pelantikan ini menandai semangat baru dalam memperkuat eksistensi Madrasah Diniyyah sebagai fondasi pendidikan karakter generasi bangsa.
Acara ini dihadiri oleh tokoh pendidikan, para ustadz, kyai, serta perwakilan dari berbagai madrasah diniyah se-Kabupaten Garut.
Ketua FKDT Garut, Atep Taofiq Muhtar, menekankan peran vital madrasah diniyah dalam membentuk manusia berakhlak, yang telah terbukti selama berabad-abad.
“Madrasah Diniyyah bukan sekadar tempat belajar agama, tapi lembaga yang menanamkan nilai-nilai kehidupan. Para ustadz dan kyai hadir bukan hanya di ruang kelas, tapi juga dalam kehidupan masyarakat,” ujar Atep dalam pidatonya.
Menanggapi kebijakan kontroversial Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang hendak mengirim siswa bermasalah ke barak militer, Atep menyampaikan sikap netral.
Ia menyebut perbedaan pandangan sebagai hal lumrah dalam demokrasi.
“Pro dan kontra adalah hal biasa. Intinya semua berniat memperbaiki pendidikan. Ada yang memilih pendekatan militer, ada yang mendorong pesantren—semua bentuk ikhtiar yang patut dihargai,” jelasnya.
Ia juga menyayangkan munculnya polarisasi di masyarakat, terutama di media sosial, akibat perbedaan pandangan ini. FKDT Garut mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan lebih fokus pada tujuan bersama: membangun generasi yang cerdas dan berakhlak.
Dengan kepengurusan baru, FKDT Garut berkomitmen memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan diniyyah, masyarakat, dan pemerintah. Ini menjadi jawaban atas tantangan zaman yang semakin kompleks, terutama dalam menjaga moral dan karakter generasi muda.
“Kami ingin membangun sinergi yang lebih kuat, agar madrasah diniyyah bisa berperan strategis dalam membentuk generasi yang tangguh secara spiritual dan intelektual,” tutup Atep.***
Penulis : Soni Tarsoni