WARTAGARUT.COM – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional ke-55 yang jatuh pada 22 April 2025, Kementerian Agama Republik Indonesia meluncurkan Program Ekoteologi dan Gerakan Nasional Penanaman 1 Juta Pohon Matoa secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Garut, Dr. H. Saepulloh, S.Ag., MM.Pd.I., melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha, H. Endang Sutiana, S.Ag., menyampaikan bahwa Garut mendapat kuota minimal 3.014 pohon matoa yang harus ditanam hingga akhir tahun 2025.
“Ini bukan hanya simbolik, kami ditargetkan menanam 3.014 pohon di 70 lokasi, mulai dari KUA, madrasah negeri, hingga pondok pesantren,” ujar H. Endang saat ditemui dalam Acara Penanaman Pohon Matoa di MAN 2 Garut, Pada Selasa, 22 April 2025.
Ia menerangkan bahwa pohon maota itu di tanam di 42 KUA, 15 madrasah negeri, dan 13 pondok pesantren.
selain itu kata H.Endang bahwa gerakan penanaman 1 juta pohon matoa ini merupakan implementasi dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden ke-8 dalam membangun harmoni antara spiritualitas dan ekologi.
“pohon matoa dipilih Karena jenis ini memiliki akar yang kuat, bisa mencegah longsor, dan buahnya bernilai ekonomi tinggi,” lanjut H. Endang.
Selain itu, Kemenag Garut juga mendukung surat edaran Gubernur Jawa Barat yang mendorong calon pengantin (catin) untuk menanam pohon sebagai bentuk kontribusi pada lingkungan.
“Kita ingin agar program penanaman pohon ini menjadi gerakan berkelanjutan. Tidak hanya menanam, tapi juga merawat dan memetik hasilnya, baik dari sisi ekologis maupun ekonomis,” tegas Endang.
Gerakan Ekoteologi ini juga menegaskan peran lembaga agama dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga bumi sebagai bagian dari ibadah.***
Penulis : Soni Tarsoni