WARTA GARUT – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut mengadakan Sosialisasi Aksi dan Bimbingan Teknis. Sosialisasi ini, merupakan tindak lanjut lanjut Aksi Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2022.
Dalam Kegiatan itu, sekaligus dilakukan Sosialisasi Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) Tingkat Kabupaten Garut. Acara dilaksanakan di Ballroom Favehotel Garut, Jalan Cimanuk Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Jumat (2/9/2022).
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Dr. H. Cece Hidayat MSi. menuturkan, Sosialisasi AKMI ini, untuk memotret kemampuan siswa dalam mengimplementasikan tentang literasi membaca, Numerasi Sains dan sosial budaya.
“Ini akan mengukur tentang level Madrasah itu sudah sejauh mana, Terutama guru-guru juga dievaluasi. Dalam rangka sejauh mana pembelajaran yang diberikan kepada siswa,”tuturnya
Tahun ini,kata Ia, AKMI diberikan kepada siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI), Kelas 8 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Kelas 11 Madrasah Aliyah (MA).
“Kemarin juga dari dikmen sudah melaksanakan hal sama, itu namanya ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer), kalau AKMI lebih besar, semuanya satu jenjang, itu wajib semua”ujarnya
Terkait kurangnya literasi baca tulis, Pihaknya
akan melakukan treatment agar-agar anak-anak senang untuk masuk perpustakaan ketika istirahat.
“Inilah kita butuhkan terutama numerasi membaca,”katanya.
Selain itu, kata dia, akan memberikan dengan berbagai informasi, karena hal ini terbukti ujian saat ini, harus belajar banyak membaca sekitar 2 sampai 3 alinea, disimpulkan dalam waktu cepat.
” Maka juga harus memiliki kemampuan yang lain, Karena yang namanya ujian hanya satu satu sisi saja, berbagai sisi, anak juga diberi diberikan pengetahuan yang banyak,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata H Cece, harus ada dorongan agar siswa juga mau belajar di perpustakaan.
Tak hanya itu, saat ini, kata dia, lebih untuk melakukan literasi karena sudah ada perpustakaan digital.
“Hanya perpustakaan kan lebih nyaman suasana,”ucapnya.
Pihaknya berharap, berharap ke depan madrasah akan semakin memiliki berdaya saing.
“Jadi mereka (siswa madrasah) sudah meningkat level, bahkan sejajar dengan lembaga pendidikan yang sama,”katanya optimis.