Program Harum Madu di Garut, Solusi Kreatif dalam Mengendalikan Inflasi Daerah

- Jurnalis

Kamis, 28 September 2023 - 14:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Program Harum Madu di Garut, Solusi Kreatif dalam Mengendalikan Inflasi Daerah

Program Harum Madu di Garut, Solusi Kreatif dalam Mengendalikan Inflasi Daerah

WARTAGARUT.COM – Program Halaman Rumah Masyarakat Terpadu (Harum Madu) yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Garut pada Februari 2023, terus menjadi salah satu solusi efektif dalam pengendalian inflasi daerah. 

Program ini telah merata dan berhasil menyentuh hampir 382 desa di 42 kecamatan yang tersebar di seluruh Kabupaten Garut, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.

Dengan memanfaatkan halaman rumah mereka, masyarakat telah berhasil menghasilkan komoditas vital seperti cabai, sayuran, dan umbi-umbian. 

Keberhasilan program ini membantu menekan inflasi dan menjaga ketersediaan bahan pangan saat masa sulit, ketika harga-harga bahan pokok di pasaran mulai melonjak.

Antusiasme masyarakat terlihat jelas, dengan banyaknya pekarangan rumah yang digunakan untuk menanam berbagai jenis komoditas, mulai dari selada, cabai, tomat, hingga beragam jenis sayuran lainnya.

Salah satu contoh sukses dari penerapan Harum Madu adalah RW 11 Kampung Caringin, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cilawu. 

Sumarni (62), Ketua Kelompok Wanita Tani Mekar Rahayu, adalah salah satu contoh keberhasilan dalam menanam komoditas seperti terong ungu, cabai, bawang merah, dan tomat. 

Hasil panennya tidak hanya mencukupi kebutuhan keluarganya, tetapi juga menjadi sumber pendapatan tambahan yang berarti.

“Yang paling besar (hasilnya) bawang merah. Iya (memenuhi kebutuhan di rumah), iya kalau ada yang beli (dijual), kalau enggak ya dikonsumsi aja,” ungkap Sumarni saat ditemui di Kampung Caringin, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, pada Senin (25/09/2023).

Tidak hanya Sumarni, Eni (50) juga berhasil mengadopsi program ini dengan sukses. 

Ia berhasil menjual daun bawang dengan harga yang menguntungkan, dan hasil panennya mencapai 9 kilogram, memberikan dampak ekonomi yang positif bagi keluarganya.

Eni menjelaskan bahwa Program Harum Madu telah membantu memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan ekonomi keluarganya. 

Bahkan, beberapa warga sekitar juga merasakan manfaatnya, dengan ketersediaan komoditas seperti cabai dan sayuran segar di pekarangan atau halaman rumah mereka.

Baca Juga :  Kementerian Kehutanan Apresiasi Green Wakaf Muhammadiyah Jabar: Tanah Wakaf Kini Jadi Lumbung Ketahanan Pangan

“Teu aya pengeluaran nanaon, hoyong sayuran kantun petik sendiri, hoyong cengek metik sendiri, Alhamdulilah tos aya ieu teh Alhamdulilah sagala rupi oge (tidak ada pengeluaran apa-apa, mau sayuran tinggal petik sendiri, mau cabe rawit petik sendiri, Alhamdulillah ini segala macam ada),” ujar Eni.

Kepala Desa Mekarmukti, Juhana, dengan bangga mengakui semangat dan antusiasme masyarakat di RW 11. 

Mereka bukan hanya menerima bantuan polybag dari pihak desa, tetapi juga kreatif dalam memanfaatkan barang bekas untuk keperluan penanaman, sehingga RW 11 ini menjadi tempat penyemaian bahkan memiliki rumah bibit atau demplot. 

Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi juga menyediakan komoditas seperti cabai dan sayuran segar di halaman rumah masyarakat.

Sebagai pengakuan atas semangat masyarakat dalam menerapkan Harum Madu secara berkelanjutan, Desa Mekarmukti berhasil meraih penghargaan dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut dalam Lomba Harum Madu Tingkat Kabupaten Garut, yang diselenggarakan pada awal Agustus lalu.

“Ya Alhamdulilah (dapat juara), juara tingkat kabupaten Harum Madu Juara 1. Ya alhamdulillah, mungkin itu berkat masyarakatnya yang antusias, semangat, juga tak lepas dari peran penyuluh,” tutur Juhana.

Penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cilawu, Ria Andriani, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2021, masyarakat Kampung Caringin sudah terbiasa melakukan penanaman tanaman di pekarangan, sehingga sosialisasi Program Harum Madu ini lebih mudah dan direspons positif oleh masyarakat.

Ria mencatat bahwa sekitar 70 dari 72 rumah di Kampung Caringin telah menerapkan Harum Madu. 

Bawang merah dan cabai, yang merupakan komoditas yang mempengaruhi inflasi, menjadi fokus utama program ini. 

Penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati juga ditekankan untuk memastikan keamanan pangan.

Baca Juga :  Polres Garut Musnahkan 3.783 Botol Miras dan Ribuan Knalpot Brong Demi Keamanan Masyarakat

“Pokoknya setiap rumah wajib ada itu (bawang merah dan cabai), untuk di demplot juga itu wajib ada bawang merah sama cabe, soalnya kalau dilihat itu kan hampir setiap rumah setiap hari konsumsi tinggi, hampir setiap hari itu minimal cabe kalau setiap hari beli ke warung sampai dua ribu,” ucapnya.

Program Harum Madu telah membawa manfaat nyata bagi masyarakat Garut. 

Dengan hampir 80% desa di Kabupaten Garut mengadopsi program ini, program ini telah membantu memastikan ketersediaan pangan secara mandiri di tingkat keluarga. 

Selain itu, desa-desa juga mulai tumbuh sebagai pusat ekonomi lokal.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika, menyatakan bahwa program Harum Madu merupakan solusi bagi daerah yang mengalami kesulitan air. 

Evaluasi terbaru menunjukkan bahwa hampir semua desa di Kabupaten Garut telah berhasil mengimplementasikan program ini.

Untuk memperluas dampak positif program ini, pihaknya menjadikan Program Harum Madu sebagai salah satu target Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) bagi 286 petugas lapangan yang ada di Dinas Pertanian.

“Karena kita kan punya penyuluh itu hampir 268 orang di masing-masing kecamatan, mereka punya desa binaan, targetnya salah satunya itu, jadi kalau itu tercapai target berarti SKP-nya tidak sesuai dengan target, artinya TKD yang mereka terima juga akan berkurang begitu,” tandas Beni.

Apresiasi yang diterima oleh Kabupaten Garut, seperti insentif fiskal senilai Rp 10.634.802.000 yang diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Bupati Garut, Rudy Gunawan, pada akhir Juli lalu, menjadi bukti keberhasilan program Harum Madu dalam menangani inflasi daerah.

Dengan komitmen berkelanjutan dari masyarakat dan pihak terkait, program Harum Madu di Kabupaten Garut diharapkan dapat terus berkembang untuk kesejahteraan masyarakat.rls(Soni)***

Berita Terkait

Sekretaris DLH Garut Apresiasi Program Green Wakaf Muhammadiyah untuk Penghijauan dan Pemulihan Lahan Kritis
Program Green Wakaf Muhammadiyah Jawa Barat: Solusi Optimalisasi Tanah Wakaf dan Kelestarian Lingkungan
Kementerian Kehutanan Apresiasi Green Wakaf Muhammadiyah Jabar: Tanah Wakaf Kini Jadi Lumbung Ketahanan Pangan
Polres Garut Musnahkan 3.783 Botol Miras dan Ribuan Knalpot Brong Demi Keamanan Masyarakat
Polres Garut Gelar Apel Pasukan Ops Lilin Lodaya 2024 untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru
Kabar Terbaru Upah Sektoral 2025 Jabar: Garut dan Tasikmalaya Tak Lolos Kriteria!
 Kabupaten Garut Mantapkan Implementasi SPBE untuk Tingkatkan Layanan Publik
Karya Bambu Garut: Dari Lokal ke Internasional, Apa Rahasianya?
Berita ini 210 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 19:51 WIB

Sekretaris DLH Garut Apresiasi Program Green Wakaf Muhammadiyah untuk Penghijauan dan Pemulihan Lahan Kritis

Minggu, 22 Desember 2024 - 16:02 WIB

Program Green Wakaf Muhammadiyah Jawa Barat: Solusi Optimalisasi Tanah Wakaf dan Kelestarian Lingkungan

Minggu, 22 Desember 2024 - 13:31 WIB

Kementerian Kehutanan Apresiasi Green Wakaf Muhammadiyah Jabar: Tanah Wakaf Kini Jadi Lumbung Ketahanan Pangan

Jumat, 20 Desember 2024 - 10:45 WIB

Polres Garut Musnahkan 3.783 Botol Miras dan Ribuan Knalpot Brong Demi Keamanan Masyarakat

Jumat, 20 Desember 2024 - 10:32 WIB

Polres Garut Gelar Apel Pasukan Ops Lilin Lodaya 2024 untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru

Berita Terbaru

error: Content is protected !!