WARTA GARUT– Bupati Garut, Rudy Gunawan, membuka secara resmi pelaksanaan _Babancong Weekend Market, di area Babancong, Alun-alun Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (19/6/2022).
Dalam sambutannya, Bupati Garut mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah agenda penting, terlebih pihaknya telah diinstruksikan oleh Menteri dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, untuk mulai melakukan langkah-langkah pemulihan ekonomi.
“Dalam rangka itu maka saya, Kang Kiki ( _owner Chocodot_ ) ya nanti kami persilahkan (dilaksanakan) sampai Agustus, nah bulan Agustus itu bisa sampai ke (area) Pendopo, jadi Babancong sampai ke Pendopo, karena Pendopo ini harus beres tanggal 10 Agustus, 10 Agustus ini akan ada penyerahan dari pemborong kepada Pemda Garut dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – 77,” ujar Bupati Garut.
Ia mengungkapkan Pendopo yang saat ini sedang dilakukan renovasi, nantinya boleh digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka promosi produk khas dari Kabupaten Garut. Meski begitu, ia berpesan agar dalam pelaksanaannya tidak ribut siapa pelaku usaha yang akan mengisi dalam kegiatan promosi tersebut.
“Jadi ini saya serahkan ke dinas supaya tidak ribut, saya inikan (serahkan) ke dinas perdagangan (D UG soerindag ESDM), di _backup_ nanti oleh dinas DKP, di_backup_ juga oleh Dinas Koperasi dan UKM, nah ini lurah juga harus ikut disini sebagai (pemerintah) wilayah, yang penting tertib (dan) jaga kebersihan, kita memerlukan waktu yang cukup untuk bisa melakukan langkah pemulihan,” ungkapnya.
Rudy juga mengingatkan jika nanti area Pendopo sudah bisa digunakan, pihak pengelola harus memikirkan lokasi untuk parkir pengunjung. Namun yang terpenting, lanjut Rudy, denyut nadi dari promosi Industri Kecil Menengah (IKM) ini jangan sampai terhenti.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindutrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Nia Gania Karyana, menuturkan bahwa Babancong Weekend Market ini merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas dan promosi dari IKM yang ada di Kabupaten Garut. Selain itu, kegiatan perdana ini dijadikan ajang edukasi, semisal dalam hal digitalisasi pembayarannya.
“Ini juga (ajang) mengedukasi digitalisasi pembayaran, makanya kita hadirkan Kang Indra (Kacab Bank BJB Garut), kemudian juga ajang pelestarian budaya akan kita tampilkan,” tuturnya di hadapan bupati
Ditempat yang sama, Ketua Asosiasi Indutri Kecil Menengah Agro (AIKMA) Jawa Barat, sekaligus owner dari Chocodot, Kiki Gumelar, dalam sambutannya berharap dengan adanya Babancong Weekend Market ini bisa membawa gairah dan semangat bagi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Garut. Ia juga menambahkan kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi awal mula terbentuknya AIKMA di Kabupaten Garut.
“Saya sangat selalu menantikan momen-momen ini di mana kita bersama bisa sama-sama berusaha secara maksimal mempromosikan produk-produk dari Kabupaten Garut,” ucapnya.
Berkaitan dengan pernyataan Bupati Garut yang memperbolehkan Babancong Weekend Market ini digelar sampai bulan Agustus, Kiki mengatakan bahwa pihaknya bersama dinas terkait akan memaksimalkan perhelatan pameran IKM ini.
“Harapannya dengan perpanjangan ini kita akan menampilkan produk-produk yang lebih unik, kegiatan acara yang lebih positif, bisa mengibur dari warga Kabupaten Garut dan juga satu hal intinya dengan adanya Babancong Weekend Market ini menjadi salah satu pilihan destinasi wisata bagi warga dari luar Garut untuk datang ke Kabupaten Garut,” harapnya.
Sementara, Pimpinan Cabang (Pincab) Bank BJB Garut, Mochammad Indra, sebagai salah satu pihak yang mendukung Babancong Weekend Market ini, memaparkan bahwa alasan pihaknya ikut andil dalam kegiatan ini karena Bank BJB berkomitmen untuk selalu membantu, mensupport, dan membina para pelaku UMKM.
“Tentunya Bank BJB berkomitmen membangun, membina, dan membesarkan para pelaku UMKM ini menjadi lebih besar, menjadi lebih baik lagi kedepannya,” paparnya.
Salah satu pengelola stand di Babancong Weekend Market, juga Guru SLBN B Garut, Veronika Siti Haryati, menuturkan bahwa pihaknya dalam _event_ ini menjual kuliner khas Garut yakni Burayot, di mana makanan manis ini dibuat langsung oleh para siswa dari SLBN B Garut, dengan harga per _box_ nya yakni 25 ribu rupiah.
Ia mengungkapkan pihaknya sangat mendukung dan merasa senang karena bisa diundang dalam kegiatan prmososi produk IKM khas Garut ini. Terlebih, ia menilai kegiatan ini merupakan ajang untuk meningkatkan ekonomi, dan ajang untuk mempersiapan siswa agar bisa mandiri serta ikut menjadi bagian dari penggerak ekonomi kreatif.