FGD FKUB Garut Bahas Cara Wujudkan Garut Hebat Bermartabat Lewat Toleransi

- Jurnalis

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 12:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FGD FKUB Garut Bahas Cara Wujudkan Garut Hebat Bermartabat Lewat Toleransi

FGD FKUB Garut Bahas Cara Wujudkan Garut Hebat Bermartabat Lewat Toleransi

WARTAGARUT.COM – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Garut menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peran Tokoh Agama, Pemerintah dan Media dalam Mewujudkan Kondusifitas Kerukunan Umat Beragama”, di Mustika Resto, Jalan Raya Bayongbong No. 73, Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota, Sabtu (25/10/2025).

Ketua FKUB Kabupaten Garut, H. Maman Suryaman, S.IP, yang sekaligus menjadi pemateri utama dengan makalah yang menyoroti pentingnya kolaborasi antar unsur masyarakat dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan umat beragama di tengah era informasi digital yang cepat dan dinamis.

Menjaga Keberagaman, Merawat Persatuan

Dalam paparannya, H. Maman menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa majemuk yang kaya akan suku, budaya, bahasa, dan agama

Namun, kemajemukan ini juga menghadirkan tantangan besar dalam menjaga persatuan.

“Kerukunan umat beragama tidak datang dengan sendirinya. Ia adalah hasil kerja keras, komitmen, dan kolaborasi semua pihak,” ujar H. Maman Suryaman.

FKUB, lanjutnya, berperan sebagai jembatan yang memfasilitasi dialog, komunikasi, dan sinergi antara tokoh agama, pemerintah, dan masyarakat.

Upaya tersebut penting agar dinamika sosial dan arus globalisasi tidak menimbulkan gesekan antarumat beragama.

Peran Strategis Tokoh Agama

Baca Juga :  Siswa MAN 1 Garut Sukses Kibarkan Bendera di Hari Santri Nasional Tingkat Kabupaten

Tokoh agama, kata Maman, memiliki peran vital sebagai panutan moral dan spiritual bagi umatnya.

Mereka bukan hanya penyampai ajaran agama, melainkan juga pembangun peradaban damai.

Dalam konteks sosial kemasyarakatan, peran mereka mencakup:

* Menanamkan nilai toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.

* Mencegah provokasi isu SARA, hoaks, dan ujaran kebencian.

* Menjadi teladan dalam membangun silaturahmi lintas agama dan kerja sama kemanusiaan.

“Tokoh agama harus mampu menghadirkan ajaran sebagai *rahmatan lil ‘alamin* — menebar kasih, bukan konflik,” tegas Maman.

Pemerintah sebagai Fasilitator dan Penjamin Keadilan

Selain tokoh agama, pemerintah juga memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga kerukunan.

Melalui kebijakan yang inklusif dan regulasi yang adil, pemerintah harus menjamin hak setiap umat untuk beribadah dengan aman.

Implementasi Peraturan Bersama Menteri No. 9 dan No. 8 Tahun 2006 menjadi salah satu acuan penting dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama di tingkat daerah.

H. Maman juga menegaskan pentingnya pendidikan multikultural di sekolah agar generasi muda memiliki semangat toleransi dan cinta damai sejak dini.

Media: Mitra Strategis dalam Membangun Narasi Damai

Di era digital, media memiliki peran yang sangat kuat dalam membentuk opini publik.

Baca Juga :  UCAPAN HARI SANTRI NASIONAL 2025

Karena itu, H. Maman mengingatkan agar media tetap berkomitmen menjadi penyampai informasi yang mencerahkan dan tidak memecah belah.

Media diharapkan:

* Menyajikan berita yang berimbang dan edukatif.

* Mengangkat kisah inspiratif tentang toleransi dan kerja sama lintas iman.

* Melawan disinformasi serta mengedukasi masyarakat melalui literasi digital.

“Media adalah mitra strategis dalam membangun narasi positif dan memperkuat semangat kebersamaan di tengah keberagaman,” ujar Maman.

Kolaborasi dan Sinergi untuk Garut Damai

Ketua FKUB Garut menegaskan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara tokoh agama, pemerintah, dan media melalui forum komunikasi lintas iman, kegiatan sosial kemanusiaan, dan kampanye literasi kerukunan.

“Garut yang Hebat Bermartabat hanya bisa terwujud jika semua unsur bergerak bersama dalam satu visi — menjaga persatuan, memperkuat toleransi, dan mengedepankan kemanusiaan,” ucapnya.

H. Maman menutup paparannya dengan pesan kearifan lokal Sunda:

“Silih asih, silih asah, silih asuh — itulah kunci kedamaian sejati.”

Melalui FGD ini, diharapkan lahir gagasan dan langkah nyata untuk memperkokoh harmoni kehidupan beragama di Kabupaten Garut, demi tegaknya NKRI yang damai dan berkeadilan.***

Penulis : Soni Tarsoni

Berita Terkait

UCAPAN HARI SANTRI NASIONAL (HSN) 2025
UCAPAN HARI SANTRI NASIONAL 2025
Patroli Humanis Polres Garut dan PLN ULTG Cegah Bahaya Layangan di Dekat Jaringan Listrik
Ketua KNPI Garut Apresiasi Pelantikan IPM: Saatnya Pemuda Bersatu dan Berkolaborasi!
Lapas Garut Tebar 36.000 Benih Ikan Nila, WBP Dilatih Mandiri Lewat Budidaya Perikanan
Lapas Garut Perkuat Nilai Nasionalisme di Momen Hari Kesadaran Nasional
Tegas! Lapas Garut Hancurkan Barang Terlarang Hasil Razia
Delapan Pegawai Lapas Garut Diganjar Kenaikan Pangkat dan Satya Lencana
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 12:15 WIB

FGD FKUB Garut Bahas Cara Wujudkan Garut Hebat Bermartabat Lewat Toleransi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 05:23 WIB

UCAPAN HARI SANTRI NASIONAL (HSN) 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 05:21 WIB

UCAPAN HARI SANTRI NASIONAL 2025

Minggu, 19 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Patroli Humanis Polres Garut dan PLN ULTG Cegah Bahaya Layangan di Dekat Jaringan Listrik

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:49 WIB

Ketua KNPI Garut Apresiasi Pelantikan IPM: Saatnya Pemuda Bersatu dan Berkolaborasi!

Berita Terbaru

error: Content is protected !!