GARUT, Tarogong Kaler – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi Jaring Komunikasi Sandi (JKS) Tahun 2024 dengan fokus pada Penerapan Keamanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk Mendukung Transformasi Digital.
Rapat yang dihadiri oleh perwakilan dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat ini berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut pada Selasa (27/2/2024).
Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Garut, Bambang Hafidz, menyambut baik diselenggarakan rapat ini di Garut dan berharap hal ini akan memperluas pengetahuan Garut dalam hal keamanan SPBE dengan berbagi pengalaman dengan kabupaten lain yang lebih maju.
“Kemudian kabupaten lain juga bisa sharing lah dengan kelebihan yang dimiliki oleh mereka sehingga saling memberikan alternatif pilihan untuk memajukan penyelenggaraan SPBE,” lanjutnya.
Kepala Diskominfo Jabar, Ika Mardiah, menyampaikan secara virtual bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan berbagai upaya melalui program layanan-layanan keamanan informasi dan persandian Jawa Barat, disingkat Lalaki Sajabar, untuk melindungi keamanan informasi, termasuk program IT Security Assessment untuk menguji dan memperbaiki keamanan sistem informasi dari aplikasi yang ada.
“Sehingga dapat diketahui celah keamanan dari setiap aplikasi dan dapat dilakukan perbaikan, serta pengamanan secepatnya,” katanya.
Kepala Bidang Persandian Diskominfo Jabar, Asep Denny Surbakti, mengatakan, rapat ini merupakan agenda rutin untuk menyelaraskan kegiatan di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat – dalam hal ini Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dengan harapan mencapai harmonisasi dan keselarasan dalam penyelenggaraan SPBE.
Peserta rapat, yang terdiri dari tim teknis pengelolaan persandian dan keamanan informasi, bertujuan menghasilkan rencana kerja yang terkoordinasi untuk memajukan implementasi SPBE secara efektif.
“Kegiatan antara pemerintah daerah dalam hal ini kabupaten/kota, dan provinsi, dan juga pusat menjadi satu garis linier lah jadi tujuannya sama,” kata Asep.
Penulis : Soni Tarsoni