WARTAGARUT.COM – Taman Baca Masyarakat (TBM) Hegar Manah mencuri perhatian pada Senin (04/09/2023) dengan peluncuran 12 buku karya penulis aktif dari komunitas ini.
Acara berlangsung di Kuhate Coffe, Pelataran Rumah Cinta, Kampung Situsari, Desa Situjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.
TBM Hegar Manah, yang dipimpin oleh Jubaedi, telah eksis sejak tahun 2015 dengan misi menerangi para pengelola dan masyarakat sekitarnya dengan semangat “terang hati” yang melekat pada nama TBM ini.
Selama delapan tahun perjalanannya, TBM ini telah melahirkan beberapa penulis dan mendorong karya-karya mereka ke luar Kabupaten Garut.
Menurut Jubaedi, TBM Hegar Manah telah menjadi tempat berkembangnya banyak penulis. Mereka mulai dari belajar membaca dengan tekun hingga mampu menghasilkan karya tulis dengan ISBN.
“Para penulis itu bermula dari membaca di TBM Hegar Manah, mereka rajin belajar terutama membaca, sehingga mereka mungkin terasah kemampuannya dan juga wawasannya, sehingga mereka melahirkan suatu karya yaitu menulis buku, bahkan sudah diterbitkan dan memiliki ISBN,” ujar Jubaedi.
TBM Hegar Manah melayani berbagai kalangan, termasuk remaja SMP dan SMA, santri Pondok Pesantren An-Nur Malangbong, serta anak-anak usia TK, RA, dan SD. Mereka memberikan akses kepada siapa saja yang ingin membaca tanpa dipungut biaya.
Hingga saat ini, penulis aktif di TBM Hegar Manah telah menghasilkan 60 buku dengan beragam genre, termasuk puisi antologi, cerpen, dan komik bergambar. Namun, mereka berharap mendapatkan lebih banyak perhatian dan fasilitas dari pemerintah dan pihak lain.
Salah satu penulis yang mencuri perhatian dalam peluncuran buku adalah Anggit Siti Khotimah, seorang perempuan berusia 20 tahun asal Kabupaten Sumedang. Ia telah meluncurkan 6 buku, terutama dalam bentuk antologi puisi.
Salah satu bukunya yang dilaunching, “Ketika Semesta Tak Semestinya,” menggambarkan perjalanan seorang remaja dalam menghadapi quarter life crisis. Anggit menegaskan pentingnya mengejar mimpi dan menciptakan perubahan melalui menulis.
Anggit mulai tertarik pada menulis ketika duduk di kelas 5 SD, dan ia konsisten menulis ketika berhasil masuk dalam antologi puisi tingkat nasional saat duduk di kelas 2 MTs. Menulis, baginya, adalah cara untuk mengabadikan diri, menciptakan sejarah, dan mengubah peradaban.
Meskipun berada di lingkungan terbatas, Anggit menganggap TBM Hegar Manah sebagai tempat berharga di mana ia dapat berkembang sebagai penulis. Ia berharap dapat menyebarkan semangat membaca dan menunjukkan bahwa literasi memiliki peran besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, turut memberikan dukungannya terhadap upaya meningkatkan literasi masyarakat. Ia mengingatkan bahwa Indonesia Emas 2045 dapat dicapai melalui upaya seperti ini.