WARTA GARUT – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Garut bekerja sama dengan USAID MADANI melakukan sosialisai ekspose Program Mitra Utama Madani, Sosialiasi itu dilakukan di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (4/4/2023).
Anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Kabupaten Garut, Yuli Suliswidiawati menuturkan, Pendampingan Psikologi akan berdampak pada penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) di Kabupaten Garut.
“Untuk pendampingan ini kan dibutuhkan kader, ini saya tidak bisa sendiri, jadi waktu itu saya memberikan pelatihan kepada kader bagaimana teknik pendampingan, karena saya psikolog jadi saya memberikannya pendampingan terapi psikologi,” tuturnya.
Program Manajer Madani untuk Lead Partner PDNA Garut, Rosi Siti Rahmawaty, mengungkapkan, _ekspose_ isu tematik sesuai arahan pemerintah daerah yaitu bagaimana menurunkan AKI/AKB dengan mengoptimalkan keberadaan Relawan Tim SAKINA RAPI, dengan mendampingi ibu hamil secara intensif khususnya memastikan kesehatan mental ibu hamil.
“Jadi inovasi ini salah satunya untuk mendeteksi kecemasan ibu hamil sedari awal, sebagai upaya preventif ketika terutama mereka memasuki usia trisemester ketiga, jadi itu bisa ditanggulangi lebih dini kalau ibu hamil itu cukup beresiko misalnya,” ucapnya.
Rosi menambahkan, ekspose program Madani ini sudah berjalan dan memasuki tahap ketiga. Intervensi dari program ini adalah pemberdayaan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), agar OMS tersebut dapat terlegitimasi dengan bagus, berstandar, dan sehat secara internal.
Ia berharap, seluruh pihak lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat mendukung keberadaan program ini. Selain itu, ia juga berharap agar program ini dapat direplikasi oleh pemerintah daerah, tidak hanya di desa replikasi, namun juga di desa-desa lainnya sebagai upaya pencegahan AKI dan AKB.
“Untuk desa berikutnya itu juga kita tidak ditentukan sendiri tapi atas dasar berbagai pihak, jadi nanti desanya betul-betul sesuai dengan kebutuhan yang diprioritaskan. Tetapi harapannya ini bisa direplikasi di setiap desa, karena kegiatannya kan upaya preventif jadi semua desa membutuhkan,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Garut, Agus Rahmat Nugraha, menekankan agar program ini harus terus ditindaklanjuti dan dilakukan secara sinergis antara satu sama lain.
“Karena kalau kegiatan seperti ini hanya sekadar karena ada programnya atau karena ada proyeknya, atau karena ada kegiatan tertentu ini menurut saya akan menjadi masalah yang berulang,” ucapnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut, Nurrodhin, menyampaikan bahwa sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan, bahwa pihaknya ingin mengeratkan kolaborasi antara organisasi kemasyarakatan dengan pemerintah daerah dalam membangun Kabupaten Garut sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
“Harapan untuk ke depan kita ingin bersama-sama antara pemerintah, organisasi dan lain sebagainya, bagaimana kita memberdayakan diri sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing. Bagaimana kita bersama-sama membangun Kabupaten Garut,”pungkasnya.