WARTAGARUT.COM – Gerakan Pramuka MI Al-Khoiriyyah I, II, III, IV Karangpawitan Kabupaten Garut berlangsung semarak dengan menggelar Perkemahan Selasa Rabu Kamis (Perseraka) untuk siswa kelas 4, 5, dan 6.
Perkemahan Perseraka MI Al-Khoiriyyah Karangpawitan, yang diikuti sebanyak 500 peserta, dilaksanakan di Patriot Basic Training Camp Jalan Cipanas Baru Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, selama tiga hari, yakni pada tanggal 19, 20, dan 21 September 2023.
Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) Al Khoiriyyah Karangpawitan Garut Kak U. Jejen, S.Ag, M.Pd, menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun semangat dan karakter para siswa terutama menekankan pada beberapa nilai penting, seperti kepatuhan dan kebersamaan.
“Nilai-nilai kepatuhan akan membentuk pribadi yang baik, tidak hanya dalam lingkup pribadi, tetapi juga sebagai anggota keluarga dan masyarakat, khususnya dalam hal kepatuhan kepada Allah SWT.”tuturnya saat wawancara dengan WartaGarut.com pada Selasa, 19 September 2023.
Sementara untuk nilai Kebersamaan, kata Kak Jejen, Pihaknya menegaskan bahwa dalam perkemahan ini melibatkan MI Al Khoiriyyah 1, 2, 3, dan 4, agar tercipta suasana di mana semua siswa dari berbagai tingkatan bersatu dalam kebersamaan.
“Kita semua bagian dari Al Khoiriyyah tanpa adanya diskriminasi. Bersama-sama, kami akan sukses dalam menjalankan program-program Al Khoiriyah.”uangkapnya.
Kak Jejen menjelaskan bahwa Tak ada yang bisa membantah bahwa konsep kebersamaan adalah ajaran yang sangat dianjurkan dalam Al-Quran.
“Al-Quran menekankan bahwa kebersamaan adalah kunci pertama menuju kemenangan. Ketika kita bekerja bersama-sama, kita telah mengikuti ajaran Al-Quran. Meskipun kita melakukan banyak hal secara kolektif, hal ini bukan hanya aspek sosial, tetapi juga merupakan bagian dari strategi perjuangan Rasulullah.”terangnya.
Kak Jejen mengingatkan pada sejarah Hijrah Rasulullah ke Madinah yang penuh makna. menurut Kak Jejej bahwa Rasulullah menggunakan dua strategi penting: pertama, membangun tempat untuk berkumpul bersama, yaitu dengan mendirikan Masjid Nabawi.
“Semua orang, tanpa memandang asal kota atau suku, baik dari Makkah maupun dari Madinah adalah sahabat Rasulullah, mereka bersatu dalam kebersamaan,”katanya.
Sedangkan strategi kedua adalah mempersaudarakan sahabat Anshar dan sahabat Muhajirin. Hakikatnya membangun kebersamaan dalam memperjuangkan agama dan mempertahankan kota Madinah.
“Bahkan, Rasulullah tidak hanya mengajak orang-orang Muslim, tetapi juga umat Yahudi untuk bersama-sama menjaga kota Madinah. Dua strategi ini membawa kemenangan besar, dan Madinah menjadi terkenal sebagai ‘Madinah al-Munawwarah’.”
Kak Jejen berharap bahwa perkemahan yang menggabungkan MI Al Khoiriyyah 1-4 dalam satu lokasi dan program yang sama akan memperkuat persatuan mereka.
“Kami berharap bahwa kebersamaan kita akan membantu menjaga kejayaan Al Khoiriyyah selamanya.”pungkasnya.
Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah membangun karakter anak-anak dengan nilai-nilai kepramukaan yang kuat.
Semoga dukungan dari semua pihak dapat memastikan kelancaran dan suksesnya perkemahan ini, sesuai dengan harapan yang telah disampaikan.*** (Son)