WARTAGARUT.COM – Ajang Festival Marawis dalam rangka Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren (POSPEKAB) Kabupaten Garut 2025 menjadi pusat kemeriahan tersendiri, menyedot perhatian ratusan peserta dan pendukung.
Festival yang berlangsung di panggung utama POSPEKAB ini diikuti oleh 20 grup Marawis yang mewakili 26 pondok pesantren se-Kabupaten Garut.
Setiap grup rata-rata beranggotakan 15 orang, sehingga jumlah peserta diperkirakan mencapai lebih dari 500 orang.
“Marawis ini bukan cabang olahraga yang masuk seleksi ke Jawa Barat, tapi justru jadi ikon utama POSPEKAB. Peminatnya luar biasa, karena keterbatasan waktu kami harus batasi hanya 20 grup dari lebih 30 pendaftar,” jelas Aceng Ismu Ahmad Nuyadi, Koordinator Cabang Festival Marawis POSPEKAB Garut 2025.
Aceng Ismu menambahkan bahwa festival ini bukan hanya menampilkan kompetisi, tapi juga sarat edukasi dan apresiasi seni Islam.
Bahkan semua peserta, baik yang menang maupun belum meraih podium, diberikan medali penghargaan sebagai bentuk apresiasi dari panitia.
“Juara 1–3 akan mendapatkan uang pembinaan, medali, piala, dan sertifikat. Juara harapan pun tetap menerima penghargaan. Sisanya kami berikan medali partisipasi,” katanya.
Ia mengatakan bahwa Festival ini juga menjadi ruang ekspresi lintas kalangan, tidak terbatas hanya bagi santri
“Marawis itu unik. Tidak semua pesertanya dari santri. Banyak juga seniman muda, pemuda dari berbagai komunitas, yang punya potensi luar biasa. Mereka gabung ke grup pesantren dan ikut tampil,” tambahnya.
Aceng berharap POSPEKAB ini menjadi inspirasi bagi pesantren dan seniman daerah untuk terus melestarikan Marawis sebagai seni budaya Islam yang kaya nilai edukatif dan spiritual.***
Penulis : Soni Tarsoni