WARTAGARUT.COM – Universitas Garut (UNIGA) bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Garut dalam upaya pencegahan kekerasan seksual di kampus, kampanye stop pernikahan dini, serta edukasi kesehatan reproduksi remaja.
Kegiatan ini dikemas dalam Workshop Strategi Optimalisasi Pencegahan Kawin Anak di Bawah Umur, yang berlangsung di Kampus I UNIGA, Tarogong Kaler, Rabu (12/3/2025).
Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, yang juga merupakan mantan Rektor UNIGA
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Garut, Syakur Amin menegaskan bahwa edukasi sejak dini sangat penting untuk mencegah dampak buruk pernikahan anak dan kekerasan seksual.
“Generasi muda harus memahami hak-haknya dan mengetahui cara melindungi diri. Kampus harus menjadi tempat yang aman bagi mahasiswa,” ujar bupati Syakur Amin
Syakur Amin berharap, Workshop ini dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa dan masyarakat luas mengenai pentingnya perlindungan terhadap anak dan remaja dari ancaman kekerasan maupun pernikahan usia dini.
“Kegiatan seperti ini harus terus dilakukan, baik di kampus maupun di komunitas lainnya, agar semakin banyak anak muda yang sadar akan hak-haknya,” tuturnya.
Rektor Universitas Garut, Dr. Irfan Nabhani, S.E., M.T., menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemkab Garut dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan ramah bagi mahasiswa.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan perlindungan bagi mahasiswa, terutama terkait isu kekerasan seksual dan pernikahan dini,” ungkap Dr. Irfan.
Pihaknya berharap bahwa sinergi antara UNIGA dan Pemkab Garut, ke depan akan semakin banyak program edukatif yang dapat membantu menciptakan generasi muda yang berdaya, mandiri, dan bebas dari ancaman kekerasan serta pernikahan dini.***
Penulis : Soni Tarsoni