WARTA GARUT – Ketua KONI Kabupaten Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng menilai terjadi Inkonsistensi oleh pengurus KONI Jawa Barat, pada beberapa cabang olahragaa, Dalam pelaksanaan Porprov Jabar ke XIV Tahun 2022.
inkonsistensi KONI Jawa Barat ini dipertanyakan, karena adanya surat keputusan (SK) yang kontroversi, yakni, membolehkan atlet yang tidak ikut babak kualifikasi (BK) diperbolehkan mengikuti pertandingan dalam Porprov Jabar XIV Tahun 2022, sehingga membuat para kontingen merasa terkejut atas SK tersebut.
Ia menerangkan, Salah satu contohnya cabang olahraga Gulat, Ada 7 atlet yang tidak mengikuti babak kualifikasi Porprov Jabar, tiba-tiba ikut bertanding.
“Garut tadinya ditargetkan 4 medali emas di Gulat itu, gara – gara ada atlet dari Jawa Timur masuk mewakili satu kabupaten/kota, kita langsung jebol,”saat diwawancarai wartawan di Kampus Universitas Garut, jalan Raya Samarang kecamatan Tarogong Kidul, Senin (21/11/2022).
Padahal mestinya, kata Ia, dalam babak kualifikasi, Atlet Gulat Kabupaten Garut bisa dipastikan memperoleh medali emas. Hal karena babak kualifikasi mendapatkan emas paling baik, namu tiba tiba yang lain masuk.
Tak hanya itu, Dalam Cabang olahraga tenis meja, Silat terjadi keputusan yang kontoversi, sebelumnya aturan silat itu, umur yang berlaku dari 17 sampai 25 tahun, namun tiba-tiba aturan Proprov diperbolehkan usia diatas 25 asal tidak mencapai 35, artinya 17 hingga 35 tahun.
“Silat yang tadinya Garut bakal piemaseun, gara-gara ada atlet masuk yang tadinya tidak memenuhi syarat, dibolehkan oleh koni masuk dan mengganggu kita. sehingga tadi kita kehilangan 8-9 emas,”ujarnya.
H Syakur memperkirakan, Jika tidak terjadi keputusan yang kontroversial, Pihaknya yakin, Kabupaten Garut bisa lolos sepuluh besar