BRI Peduli Beri Pelatihan dan Fasilitas Pengelolaan Sampah di Desa Sukalaksana Garut

- Jurnalis

Selasa, 21 Februari 2023 - 18:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BRI Menyealurkan Program TJSL berupa pengembangand an Pelatihan Pengelolaan Samah di Desa Sukalaksana, Sabtu (11/2/2023)

BRI Menyealurkan Program TJSL berupa pengembangand an Pelatihan Pengelolaan Samah di Desa Sukalaksana, Sabtu (11/2/2023)

WARTA GARUT – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Berkomitmen dalam menjaga lingkungan terutama dalam penanggulangan sampah. Komitmen Kepedulian itu, menegaskan BUMN turut berperan berperan mengatasi persoalan sampah, dengan mewujudkan kegiatan pelatihan Operasional Bank Sampah di Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/2/2023).

Pelatihan pengelolaan sampah dari Program menyalurkan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJS) tersebut, dilakukan secara kontinyu sampai 6 bulan, Kegiatan itu diharapkan dapat menjadi percontohan untuk diterapkan di wilayah lain .

bri tjs 3Public Relation & Protocol Head BRI Ro Bandung Dadan Setiawan menuturkan, Upaya itu merupakan bentuk komitmen BRI dalam menjaga lingkungan melalui penanganan sampah, dan mendorong keterlibatan banyak pihak mulai dari masyarakat, Pemerintah, Perusahaan, Akademisi dan instansi terkait lainnya.

“Pelatihan ini  merupakan pilot project dalam membangun tempat pengolahan sampah yang terintegrasi dan bernilai ekonomis bagi masyarakat,”tuturnya.

Ia berharap, Pemberian Pelatihan serta fasilitas sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah, Pola pikir masyarakat terhadap sampah, bisa berubah dari yang semula dianggap masalah menjadi hal yang bisa memberi manfaat bahkan memiliki nilai ekonomis. 

Baca Juga :  Kepala MAN 1 Garut, Sampaikan Selamat atas Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Kemenag RI

“Jika diolah dan dikelola dengan baik, ternyata benar-benar ada nilai manfaat dari sampah yang kita anggap masalah selama ini,” ujarnya.

Dalam pelatihan pengelolaan sampah bagi masyarakat di Desa Sulaksana, BRI memberi fasilitas dengan mendatangkan ahli dan profesional yang berpengalaman dalam pengolahan sampah di sejumlah tempat.

Sementara Sekretaris Desa Sukalaksana Ricky Mulki mengatakan, pihaknya berterimakasih atas bantuan pelatihan dan sarana prasarana pengelolaan sampah yang diberikan BRI kepada desa Sukalaksana.

“Terimakasih sebesar-besarnya yang telah memberikan bantuan bimbingan khususnya dalam pengelolaan sampah dari BRI untuk kami, karena untuk saat ini memang penanganan sampah di Kecamatan Samarang sendiri masih menjadi hal yang sulit untuk dikendalikan, mudah-mudahan dengan bantuan BRI di Desa Sukalaksana bisa mengendalikan sampah, baik organik dan anorganik,” katanya.

Sementara itu, Fasilitator Pengembangan dan Pelatihan Pengelolaan Sampah dari Dampak Sosial Indonesia (DSI), Kamelia Sambas, mengungkapkan, masyarakat mulai sadar dalam pengelolaan sampah 

Meski begitu, proses edukasi ini tetap dilanjutkan untuk memperkuat kesadaran dalam pengelolaan sampah mulai dari memilah sampah organik dan anorganik.

Baca Juga :  Calon Bupati Garut Syakur Amin Janjikan Kebijakan untuk Lembaga Pendidikan Swasta demi Pendidikan Berkualitas

Pengelolaan sampah di Desa Sukalaksana didorong untuk pemanfaatan sampah menjadi pupuk, dengan begitu masyarakat juga bisa mendapat manfaat dari proses pengolahan nantinya.

“Sampah berdampak akan lingkungan, dengan adanya bank sampah, masyarakat bisa mengurangi sampah organik. Masyarakat bisa memilah dari rumah mana sampah organik dan anorganik. Kemudian dikirim ke Bank Sampah untuk dikelola,” ucapnya.

Menurutnya, dengan memanfaatkan Magot maka sampah organik bisa terurai lebih cepat. Dengan begitu, sampah organik yang dihasilkan masyarakat bisa dikelola lebih baik.

Tidak hanya itu, masyarakat juga didorong untuk melakukan budidaya Magot, ketika Magot menjadi lalat maka dia akan bertelur dan menjadi Magot lagi.

Sementara itu untuk sampah anorganik dipilah untuk kemudian dijadikan kreasi dari bahan plastik, tidak hanya itu beberapa sampah plastik juga dicacah untuk kemudian dijual ke pengepul.

“Nanti yang sampah yang anorganik dikumpulkan dulu lalu dijual ke pengepul, Warga sudah punya mesin pencacah, karena daya jual sampah anorganik yang dicacah lebih mahal,”katanya..

Berita Terkait

Kepala MAN 1 Garut, Sampaikan Selamat atas Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Kemenag RI
Perumda Tirta Intan Garut Berikan Diskon Sambungan Baru, Harga Turun dari Rp. 1,4 Juta Jadi Rp. 480 Ribu
PNM Bangun Generasi Sehat di Garut Lewat Madani Care Stunting 
UBP Kamojang Kenalkan Motor Listrik Hasil Konversi Kelompok Disabilitas dalam Peringatan HUT PLN Indonesia Power ke-29
Kepala Kemenag Garut Apresiasi MAN 5 Garut Raih Sertifikat Sekolah Adiwiyata Nasional 2024
Kemenag Garut Serahkan 36 Sertifikat Tanah Wakaf di Ponpes Darussalam Kersamanah
Upacara HUT ke-79 TNI Berlangsung Meriah di Garut, Danrem 062/TN Tekankan Pentingnya Modernisasi dan Sinergi
Direktur Utama PDAM Garut Tegaskan Kesiapan Menghadapi Kelangkaan Air di Musim Kemarau 2024
Berita ini 282 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 Oktober 2024 - 06:08 WIB

Kepala MAN 1 Garut, Sampaikan Selamat atas Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Kemenag RI

Selasa, 8 Oktober 2024 - 15:57 WIB

Perumda Tirta Intan Garut Berikan Diskon Sambungan Baru, Harga Turun dari Rp. 1,4 Juta Jadi Rp. 480 Ribu

Senin, 7 Oktober 2024 - 09:35 WIB

PNM Bangun Generasi Sehat di Garut Lewat Madani Care Stunting 

Senin, 7 Oktober 2024 - 09:02 WIB

UBP Kamojang Kenalkan Motor Listrik Hasil Konversi Kelompok Disabilitas dalam Peringatan HUT PLN Indonesia Power ke-29

Senin, 7 Oktober 2024 - 07:18 WIB

Kepala Kemenag Garut Apresiasi MAN 5 Garut Raih Sertifikat Sekolah Adiwiyata Nasional 2024

Berita Terbaru

error: Content is protected !!