WARTAGARUT.COM – Calon Legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 2, Irvan Rivani Faza, SE, menegaskan visi dan misinya sebagai representatif masyarakat Garut.
“Visi saya adalah berani menjadi anggota dewan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Garut sesuai konstitusi.”kata Irvan Rivani Faza melallui rilis kepada WartaGarut.com pada Rabu, 10 Januari 2024.
Dalam menjalankan misinya, Irvan Rivani Faza.SE menyoroti beberapa aspek yang menjadi fokus utama perjuangannya.
“Misi saya adalah menjadi penyambung dan memperjuangkan aspirasi warga Garut dengan fokus pada bidang kesehatan, pendidikan karakter, seni, budaya, enterpreneur, perlindungan lansia, pemberdayaan perempuan, juga generasi muda, dan Fokus Control pada Pengawasan Anggaran yang tidak efektif serta tidak efisien yang bisa merugikan Uang Rakyat” ujarnya dengan tekad kuat.
Dalam konteks kesehatan, Irvan Rivani Faza menekankan perlunya meningkatkan pelayanan kesehatan di Garut.
“Fokus utama kami adalah memperjuangkan peningkatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Garut. Kesehatan adalah hak dasar yang perlu dijamin untuk kesejahteraan bersama,” katanya dengan tegas.
Pendidikan karakter juga menjadi fokus Irvan Rivani Faza dalam misinya.
“Pendidikan karakter adalah fondasi pembentukan generasi unggul. Kami akan memastikan program pendidikan yang tidak hanya akademis, tetapi juga membangun Pendidikan karakter yang kuat bagi generasi muda Garut agar tercipta SDM unggul di kemudian hari,” tambahnya.
Selain itu, dalam bidang seni, budaya, dan entrepreneur, Irvan menyatakan komitmennya untuk mendukung dan memajukan potensi lokal Garut.
“Seni, budaya, dan entrepreneur lokal harus menjadi daya tarik dan pusat pengembangan ekonomi. Kami akan memperjuangkan dukungan dan peluang bagi mereka, karena seiring dengan pertumbuhan ekonomi Garut maka Pendapatan Daerah juga akan terangkat,”Ungkap Irvan Rivani Faza.
Selain itu, kata Ia, yang lebih penting lagi adalah sebagai wakil rakyat kita harus Kuat Mengontrol atau mengawasi perihal anggaran yang tidak efektif serta tidak efisien.
“Jika tidak kontrol ini bisa membuat Keuangan Daerah, Provinsi sampai dengan Pusat tidak Sehat bahkan bisa Defisit,”pungkas Irvan Rivani Faza. (soni)***