WARTAGARUT.COM — Ketua DPD HKTI Jawa Barat, Dr. H. Rudy Gunawan, SH., M.H., M.P, menyampaikan bahwa Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah dengan ketahanan pangan yang baik, terutama selama masa jabatannya sebagai Bupati Garut.
Ia mengungkapkan bahwa Garut telah mencatat berbagai prestasi dalam bidang pertanian, termasuk menjadi juara dalam produksi padi, hortikultura, dan jagung.
Bupati Garut ke 26, Rudy Gunawan mengungkapkan bahwa Pada tahun 2023, Kabupaten Garut mendapatkan kehormatan luar biasa dengan menerima dari Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan.
“Kita juara produksi padi, juara produksi hortikultura, juara produksi jagung, dapat hadiah terus. Terakhir tahun 2023, Kabupaten Garut mendapatkan hadiah insentif fiskal sebesar 10,5 miliar,” ujar Rudy Gunawan dalam acara Food Summit 2024 yang diselenggarakan oleh HKTI Kabupaten Garut di favehotel Cimanuk Garut, Rabu 4 September 2024.
Ia menjelaskan bahwa Insentif ini diberikan sebagai penghargaan atas keberhasilan Garut dalam menjaga inflasi selama lima bulan berturut-turut melalui pengendalian pangan dan hortikultura.
“Garut menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang berhasil meraih lima penghargaan fiskal terbesar. Selain itu, Garut juga menjadi penerima beras terbesar ketiga di Jawa Barat yang bersumber dari bantuan langsung tunai beras,”tuturnya..
Rudy Gunawan menegaskan bahwa strategi utama yang diterapkan adalah meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan mengoptimalkan produktivitas dengan membentuk lima koridor produktivitas.
Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 ini Garut tidak lagi menerima insentif fiskal, yang sebelumnya diperoleh dari keberhasilan mengendalikan inflasi.
Menurutnya, ini menjadi tantangan besar bagi Bupati Garut yang akan datang untuk menemukan solusi yang inovatif dalam menjaga ketahanan pangan dan mengatasi masalah kemiskinan di Kabupaten Garut.
Rudy Gunawan menyatakan keyakinannya bahwa kedua calon Bupati Garut memiliki kemampuan untuk membawa inovasi-inovasi baru yang dibutuhkan.
“Strategi-strategi ke depan harus fokus pada pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat, terutama mereka yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Bupati yang akan datang harus berinovasi dalam mencari solusi untuk masalah-masalah ini,” tutupnya.***
Penulis : Soni Tarsoni