WARTAGARUT.COM – Universitas Garut (Uniga) kembali melahirkan tenaga kesehatan profesional dengan melantik 33 apoteker baru dari Program Studi Profesi Apoteker Fakultas MIPA.
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah apoteker angkatan X ini berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Pelantikan tersebut mendapat apresiasi dari Staf Ahli Bupati Garut Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, dr. Maskut Farid.
Ia menyampaikan rasa bangganya terhadap Uniga yang telah berhasil menyelenggarakan program profesi apoteker dengan baik di tengah tantangan.
“Saya sangat mengapresiasi, terutama karena saat ini Garut tengah mengembangkan layanan berbasis profesi. Diharapkan, tenaga apoteker ini bisa cepat terserap di Garut,” ujarnya.
Dr. Maskut Farid juga mengingatkan para apoteker baru tentang tanggung jawab mereka terhadap masyarakat, khususnya terkait distribusi, pengadaan, dan penjualan obat-obatan.
Ia menegaskan pentingnya menjaga etika dan aturan, terutama karena obat-obatan memiliki sisi positif dan negatif.
“Tanggung jawab terhadap pasien harus dijaga dengan baik,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengaku bangga dapat menyaksikan pelantikan apoteker baru.
Ia menekankan pentingnya peran apoteker dalam menjaga kualitas, keamanan, dan efektivitas obat-obatan bagi masyarakat Garut.
“Profesi apoteker sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan yang optimal, terutama dalam memastikan obat yang digunakan masyarakat aman dan efektif,” katanya.
Dr. Leli juga menyoroti maraknya penyalahgunaan obat, terutama di era digital, di mana akses terhadap obat semakin mudah. Ia berharap para apoteker baru dapat memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat terkait keamanan obat.
“Teknologi sangat berkembang pesat, beli obat jadi mudah, tapi penyalahgunaan obat juga meningkat. Apoteker harus bisa memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat,” ujarnya.
Rektor Universitas Garut, Abdusy Syakur Amin, mengungkapkan kebanggaannya atas pelantikan 33 apoteker baru, yang menambah jumlah lulusan apoteker Uniga menjadi 383.
“Ini menjadi kebanggaan bagi kami, karena Uniga telah memberikan kontribusi nyata bagi bangsa melalui pendidikan di bidang kesehatan,” ungkapnya.
Syakur juga menegaskan pentingnya peran apoteker dalam meningkatkan angka harapan hidup di Indonesia, termasuk di Garut.
“Farmasi adalah salah satu program unggulan kami, dan kami akan terus mengembangkannya untuk mendukung pembangunan kesehatan di wilayah Priangan Timur,” pungkasnya.***
Penulis : Soni Tarsoni