Bentengi Masyarakat dari paham Intoleran dan Radikalisme, Kecamatan Cigedug Bentuk Forum Sinergitas

- Jurnalis

Selasa, 15 Februari 2022 - 06:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONSOLIDASI.Densus 88 bersama Polres Garut, Kementrian Agama, dan Majelis Ulama (Mui) Kabupaten Garut melakukan Konsolidasi dan Pembinaan dii Kecamatan Cigedug.

KONSOLIDASI.Densus 88 bersama Polres Garut, Kementrian Agama, dan Majelis Ulama (Mui) Kabupaten Garut melakukan Konsolidasi dan Pembinaan dii Kecamatan Cigedug.

CIGEDUG – Detasemen Khusus (Densus) 88 bersama Polres Garut, Kementrian Agama, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut melakukan Konsolidasi dan Pembinaan di Kecamatan Cigedug. Konsolidasi dan pembinaan itu dilakukan untuk mencegah Paham Intoleransi dan Radikalisme.

Kegiatan bertema Penguatan Sinergitas antara Bhabinkamtibmas, Penyuluh Agama, MUI, Ormas Islam, dan Pimpinan Ponpes dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Paham Intoleransi dan Radikalisme itu, sekaligus pembentukan Forum Sinergitas di Kecamatan Cigedug sebagai wadah masyarakat untuk berbagi informasi. Acara dilaksanakan di GOR Desa Cigedug Kecamatan Cigedug, Senin (14/2/2022).

Forum Sinergitas Kecamatan Cigedug dibentuk, sebagai upaya untuk membentengi masyarakat yang ada di Kecamatan Cigedug akan adanya paham Intoleran dan Radikalis.

Kegiatan Konsolidasi dan Pembinaan ini, diisi oleh narasumber dari Densus 88, Kemenag Kabupaten Garut melalui Kasi Bimas Islam, dan Ketua umum MUI Kabupaten Garut KH. Sirojul Munir, serta dihadiri oleh Sat Binmas Polres Garut, Unsur Forkopimcam, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Penyuluh Agama, Pengurus MUI, Ormas Islam, Tokoh Masyarakat, dan Pimpinan Pondok Pesantren yang ada di Kecamatan Cigedug.

Tim Densus 88 Gusti Rahmadi mengatakan, kegiatan penguatan ini, untuk memberikan pembekalan Wawasan Kebangsaan, Ideologi Negara, Moderasi Beragama, dan Islam Washatiyah sebagai penguat sinergitas antara Bhabinkamtibmas, Penyuluh Agama, Ormas Islam dan Pimpinan Pondok Pesantren dalam rangka upaya meningkatkan ketangguhan ideologi dari suatu wilayah yang berbasis pada kekuatan lokal yang saling menguatkan.

Baca Juga :  Lulusan MAN 1 Garut Dilepas, Suasana Haru dan Doa Menggema: Jaga Akhlak di Mana Pun Berada

“Berdasarkan survei Grafik frekuensi postingan tertinggi sepanjang 2021 ini, kata dia, terjadi pada kelompok Moderat, yaitu sebesar 39.8 persen, Kedua kelompok Intoleran sebesar 32.93 persen, kelompok Radikal 27.25 persen. kelompok intoleran dan radikalisme sangat kecil dibandingkan dengan kelompok moderat, tetapi kegaduhan di media sosial sangat luar biasa,”katanya.

Oleh karena itu, Pihaknya mengajak  berperan serta menyebarkan informasi yang baik dan benar sesuai dengan fakta bukan hoaks (informasi bohong).

“Kita harus bisa menciptakan Ketangguhan dari lingkungan terkecil (RT/RW/Kampung/ Desa) Sebagai upaya Deteksi Dini untuk menanggulangi penyebaran intoleransi dan radikalisme,”ujarnya.

Ia menerangkan, upaya yang harus dilakukan untuk menciptakan ketangguhan ideologi yakni, melakukan sosialisasi empat pilar negara kepada seluruh komponen masyarakat, yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kemudian, memberikan pemahaman agama yang utuh dan komprehensif kepada masyarakat terutama berkaitan dengan ayat-ayat jihad.

Selain itu juga  membendung upaya propaganda paham radikal yang dilakukan melalui media sosial. dengan membatasi ruang gerak kelompok radikal yang akan mengajarkan doktrin-doktrin keagamaan yang radikal dan membatasi ruang gerak mereka untuk melakukan ekspansi ke berbagai wilayah atau negara.  Serta melakukan kampanye tentang wawasan kebangsaan dalam membimbing masyarakat Indonesia melalui perjalanan sejarah,  sehingga terwujud dalam tatanan sosial-politik yang modern dan demokratis sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga :  Seminar AI di MAN 1 Garut: Mahasiswa Teknik Elektro UNIGA Bahas Etika dan Masa Depan Kecerdasan Buatan

“Kami berharap, tidak sampai ada perpecahan dikarenakan ada keinginan sebagian kelompok saja. Apalagi sampai makar terhadap Negara dengan ingin mengubah sistem pemerintahan dengan menggunakan jalur agama untuk kepentingan politiknya,”harapnya

Kepala seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas Islam) Kemenag Kabupaten Garut Drs. H. Endang Sutiana menyampaikan, Ada 33 Pesantren di Cigedug dan seluruhnya telah memiliki izin operasional serta telah membuat membuat pakta integritas di atas materai  antara lain, akan setia terhadap NKRI  dan mengisi kemerdekaan dengan bentuk menjaga tradisi.

“Ketika hal tersebut dilanggar konsekuensinya izinnya akan dicabut,”katanya.

Ketua MUI Kabupaten Garut KH Sirojul Munir menuturkan, keterkaitan antara agama Islam dengan Negara  tidak ada garis batas, Hal ini karena, agama Islam merupakan agama paripurna (the last and the perfect religion).

Ia menyebut, Agama islam memerlukan Negara dan Negara memerlukan Agama Islam. Maka upaya memisahkan antara agama Islam dengan negara merupakan pengingkaran terhadap ajaran agama Islam.

“Hubungan agama dengan negara di dalam pemahaman ajaran agama Islam, setidaknya ada tiga kelompok umat islam yang berbeda pendapat yaitu ekstrim kanan, wasathiyyah/tengah, ekstrim kiri,”tuturnya.

 

Berita Terkait

Seminar AI di MAN 1 Garut: Mahasiswa Teknik Elektro UNIGA Bahas Etika dan Masa Depan Kecerdasan Buatan
Lulusan MAN 1 Garut Dilepas, Suasana Haru dan Doa Menggema: Jaga Akhlak di Mana Pun Berada
Universitas Garut Gandeng Universiti Utara Malaysia Bentuk Pusat Riset Internasional di Garut
MUI Garut Gelar FGD Moral Remaja, KH Sirojul Munir Soroti Krisis Moral Remaja dan Pentingnya Pendidikan Agama
Upaya Guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Menulis Puisi
PPG Calon Guru: Manifestasi Peningkatan Kualitas Pengajaran Bahasa Inggris
Mahasiswa Universitas Garut Wajib Tahu! Pendaftaran PKM 2025 Sudah Dibuka, Ini Cara Ikutnya
Dua Mahasiswa UNIGA Lolos Magang ke Jepang! Ini Pesan Rektor  Universitas Garut Untuk Najmi dan Hana
Berita ini 189 kali dibaca
id="attachment_18953" align="aligncenter" width="800"] CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 12:50 WIB

Lulusan MAN 1 Garut Dilepas, Suasana Haru dan Doa Menggema: Jaga Akhlak di Mana Pun Berada

Kamis, 15 Mei 2025 - 17:53 WIB

Universitas Garut Gandeng Universiti Utara Malaysia Bentuk Pusat Riset Internasional di Garut

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:43 WIB

MUI Garut Gelar FGD Moral Remaja, KH Sirojul Munir Soroti Krisis Moral Remaja dan Pentingnya Pendidikan Agama

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:57 WIB

Upaya Guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Menulis Puisi

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:50 WIB

PPG Calon Guru: Manifestasi Peningkatan Kualitas Pengajaran Bahasa Inggris

Berita Terbaru

error: Content is protected !!