Islam bisa dibangun dengan kokoh dengan Pondasi Ilmu dan Akhlak

- Jurnalis

Selasa, 22 Februari 2022 - 15:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SINGAJAYA  – Detasemen Khusus (Densus) 88 bersama Polres Garut, melakukan Kegiatan Penguatan Sinergitas antara Bhabinkamtibmas, Babinsa, Penyuluh Agama, MUI, Ormas Islam, dan Pimpinan Ponpes dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Paham Intoleransi dan Radikalisme, sekaligus Pembentukan Forum Sinergitas di Kecamatan Singajaya sebagai wadah Masyarakat untuk berbagai informasi. Acara dilaksanakan di Gor Desa Cigintung Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut, Senin (21/02/2022).

Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Kabupaten Garut, Dr. Ac. Hilman Umar Basori, M.Pd. menuturkan, Islam bisa dibangun dengan kuat lewat dua pondasi, yakni, Pondasi Ilmu dan Pondasi akhlak.

“Dengan pondasi ilmu seorang menjadikan Islam itu menjadi kokoh, baik dari sisi aqidah, Syariah maupun dari sisi muamalah,”tuturnya.

Kemudian, kata dia, kedua Islam bisa memiliki nilai, jika sebuah akhlak diterapkan dalam mengamalkan nilai-nilai keislamannya.

Jika kedua pondasi itu tidak diterapkan, maka bisa terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam nilai-nilai islam.

“Apabila seorang beragama, berkonsepsi agama, tanpa memiliki dasar keilmuan, tidak sedikit orang yang menafsirkan yang menerjemahkan Alquran dengan pemikirannya itu yang kemudian menjadi penyesatan-penyesatan dalam agama, yang berujung kepada hawa nafsunya berbicara tidak didasarkan pada konsepsi agama yang sesuai dengan ajaran Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,”ujarnya.

Baca Juga :  Dua Siswa MAN 1 Garut Terpilih Jadi Anggota Paskibraka Garut 2025, Ini Kata Kepala Madrasah

Ia menilai, Pancasila menjadi salah satu bagian penting dalam perkembangan negara ini, karena,menurut dia, Pancasila hasil konsepsi agama bukan hasil dari nafsu, bukan hasil dari pada politik.

Ia menyebut, ketika para ulama membuat konsepsi negara yang berfalsafah Pancasila ini, ternyata dalam praktiknya tidak pernah bertabrakan dengan nilai-nilai agama.

“Maka ketika tidak bertabrakan agama, disitulah fungsinya agama, yakni  mmeperkooh dan mmperkuat negara, dan negara memfasilitasi agama untuk bisa menjalankan nilai syarit unutk kemnfaat kepada umat manuia, itulh sejatnya agama yng bersingi dengan negara saling memberi nilai-nilai kemanfaatan satu sama lain,”katanya.

Ketua MUI Kecamatan singajaya Ahab sihabudin menargetkan, akan merealisasikan hasil dari Konsolidasi dan pembinaan kepada masyarakat.

Selain itu, Pihaknya akan merealisasikan amanah atau Program MUI Kabupaten garut yakni, Pembinaan akidah, agar tidak disusupi paham-paham yang menyimpang atau paham sesat

Baca Juga :  Resmi Dilantik! Pengurus FKDT Garut 2025–2030 Siap Perkuat Pendidikan Karakter Bangsa

“Kita akan mempersempit ruang gerak masuknya orang orang yang tidak dikenal apalagi berpaham radikalisme,”katanya.

Kemudian, melakukan pembinaan umat, dengan menjaga dan memelihara umat baik akidah, amaliah, dan harokahnya  agar terarah sesuai ajaran Islam. Lalu memelihara Kesatuan Republik Indonesia.

“Makanya setiap gerakan yang merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia, siap berkoordinasi dan bertanggung jawab dengan semua elemen pemerintahan dan semua elemen-elemen yang ada di kecamatan singajaya,”katanya.

Kepala desa mekartani sekaligus Ketua Apdesi Kecamatan Singajaya Dedin Misludin, S.Pd.I,mengatakan Konsolidasi dan Pembinaan ini, memberikan pencerahan tentang cara menanggulangi intoleransi dan radikalisme.

“Kami sepakat seluruh lapisan dari pemerintahan desa , Forkopimcam, MUI dan para pimpinan pondok pesantren untuk memberikan binaan terhadap masyarakat Kecamatan Singajaya,”katanya.

Mudah Mudahan dengan Pembinaan ini, memberikan kesadaran kepada masyarakat kecamatan singajaya tentang cinta terhadap indonesia cinta terhadap pancasila nkri harga mati,”ujarnya.

Semenatara Tokoh Singajaya H Muhammad Iman Nurjaman, mengapresaisi kegiatan tersebut sehingga bisa menangkal paham radikalisme dan intoleransi di kecamatan singajaya

“Kami bersyukur,agar singajaya tidak ada NII,”ucapnya

Berita Terkait

Meriah! Gebyar Fakultas FPISBS IPI Garut 2025 Suguhkan Seni, Literasi dan Intelektual Muda
Cantik, Religius, dan Berbakat! Adeeva Shakila Gadis Berhijab Bikin Bangga Garut Lewat Tari Jaipong
Resmi Dilantik! Pengurus FKDT Garut 2025–2030 Siap Perkuat Pendidikan Karakter Bangsa
Dua Siswa MAN 1 Garut Terpilih Jadi Anggota Paskibraka Garut 2025, Ini Kata Kepala Madrasah
Seminar AI di MAN 1 Garut: Mahasiswa Teknik Elektro UNIGA Bahas Etika dan Masa Depan Kecerdasan Buatan
Lulusan MAN 1 Garut Dilepas, Suasana Haru dan Doa Menggema “Jaga Akhlak di Mana Pun Berada”
Universitas Garut Gandeng Universiti Utara Malaysia Bentuk Pusat Riset Internasional di Garut
MUI Garut Gelar FGD Moral Remaja, KH Sirojul Munir Soroti Krisis Moral Remaja dan Pentingnya Pendidikan Agama
Berita ini 108 kali dibaca
id="attachment_18953" align="aligncenter" width="800"] CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:54 WIB

Meriah! Gebyar Fakultas FPISBS IPI Garut 2025 Suguhkan Seni, Literasi dan Intelektual Muda

Rabu, 21 Mei 2025 - 20:43 WIB

Resmi Dilantik! Pengurus FKDT Garut 2025–2030 Siap Perkuat Pendidikan Karakter Bangsa

Rabu, 21 Mei 2025 - 18:59 WIB

Dua Siswa MAN 1 Garut Terpilih Jadi Anggota Paskibraka Garut 2025, Ini Kata Kepala Madrasah

Sabtu, 17 Mei 2025 - 09:56 WIB

Seminar AI di MAN 1 Garut: Mahasiswa Teknik Elektro UNIGA Bahas Etika dan Masa Depan Kecerdasan Buatan

Jumat, 16 Mei 2025 - 12:50 WIB

Lulusan MAN 1 Garut Dilepas, Suasana Haru dan Doa Menggema “Jaga Akhlak di Mana Pun Berada”

Berita Terbaru

error: Content is protected !!