TAROGONG KIDUL, GARUT – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut mengadakan Pelatihan Penggerak Dakwah Islam Wasathiyah, Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber Ketua MUI Pusat DR. KH M Cholil Nafis, Lc. MA. dan Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Drs. KH Ahmad Zubaidi, MA.
Sebanyak 50 Da’i mengikuti Pelatihan Penggerak Dakwah Islam Wasathiyah yang dilaksanakan di Aula Kantor MUI Kabupaten Garut, Jalan Otista Garut, Minggu (28/11/2021).
Ketua MUI Pusat DR. KH M Cholil Nafis, Lc. MA menuturkan wasathiyah dalam Islam bertumpu pada tauhid sebagai landasan ajaran Islam dan penegakan keseimbangan.
“Islam Wasathiyah itu, pemahamannya di tengah, adil artinya tidak terlalu ekstrim kiri maupun ekstrim kanan, Sesaui dengan teksnya sekaligus dikorelasikan dengan konteksnya,”katanya.
Ia menjelaskan, Ciri Islam Wasathiyah dalam beribadah itu, tetap tidak berubah, Tetapi siar agama dan ibadah dengan cara Tatowur (dinamis dan inovatif).
“Kita perlu mengaitkan kenegaraan, Aktivitas sosial, dan ekonomi dengan beraagama,”ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Ia, Penting menjadi bangsa yang maju, tetapi tidak terlalu rigit (kaku)dan tidak tercerabut (terlepas) dari keagamaan, sehingga bernegara itu membawa kemaslahatan.
“Kita tidak perlu tekstual menyebut Negara Islam, tapi kita juga tidak liberal, bukan berarti anti agama, karena ada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kita pilih berpancasila itu, Implementasi dari Islam Wasathiyah, “tuturnya.
Ia menyebut, Kabupaten Garut adalah daerah pertama mengadakan Pelatihan Penggerak Dakwah Islam Wasathiyah, baik melalui online maupun offline.
“Garut ini Istimewa untuk penggerak dakwah, Garut menjadi tempat berangkat nasional untuk Penggerak Dakwah Islam Wasathiyah,”ucapnya.

Ketua MUI Kabupaten Garut, KH Sirojul Munir mengatakan, Dakwah Islam Wasathiyah penting dilaksanakan, Hal ini karena, fenomena yang terjadi di masyarakat , banyak bermunculan kelompok Islam ekstrim kanan dan ekstim kiri yaitu liberal.
“ Para Mujahid dakwah, khususnya dari MUI wajib menerapkan, Dakwah Islam Wasathiyah di tengah-tengah masyarakat, dengan dakwah yang menyejukan masyarakat, bisa mengedukasi masyarakat, sehingga bisa memahami tentang ajaran Islam Sebenarnya,”katanya, Konsep Islam Wasathiyah itu, tidak memukul tetapi merangkul.
Ia berharap, Pembekalan tentang Dakwah Islam Wasathiyah tersebut, bisa ditindak lanjuti, sehingga bisa memperluas pengetahuan tentang Islam Wasathiyah.
“Para Mubaligh Dakwah ini, selanjutnya apa yang telah di miliki materi-materi baru dari narasumber tadi, supaya betul-betul diamalkan oleh para pendakwah dan dapat bermanfaat untuk umat,”ujarnya.