WARTAGARUT.COM – Setiap tanggal 14 November, dunia memperingati Hari Diabetes Sedunia sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit diabetes yang terus meningkat di berbagai belahan dunia.
Tanggal ini dipilih untuk menghormati kelahiran Sir Frederick Banting, penemu insulin, yang kontribusinya telah mengubah pengobatan diabetes dari penyakit mematikan menjadi kondisi yang dapat dikelola dengan baik.
Namun, perkembangan tren diabetes, khususnya pada anak-anak dan remaja, semakin mengkhawatirkan.
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan lonjakan signifikan kasus diabetes pada anak sebesar 70 persen dalam kurun waktu 2010 hingga 2023.
Kondisi ini tidak hanya menjadi perhatian medis, tetapi juga tantangan serius bagi keluarga dan masyarakat.
Selain itu, survei IDAI juga mengungkapkan fakta yang mencemaskan: 1 dari 5 anak usia 12–18 tahun menunjukkan tanda awal gangguan ginjal, seperti hematuria (adanya darah dalam urin) atau proteinuria (adanya protein dalam urin).
Temuan ini menunjukkan adanya hubungan erat antara diabetes dan komplikasi kesehatan lainnya yang dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup anak-anak di masa depan.
Peningkatan kasus ini menggarisbawahi pentingnya langkah preventif, mulai dari pola makan sehat, aktivitas fisik, hingga pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Hari Diabetes Sedunia menjadi momen penting untuk meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan diabetes, khususnya pada generasi muda, demi menciptakan masa depan yang lebih sehat.
Faktor Penyebab Diabetes pada Anak
Diabetes pada anak umumnya terdiri dari tipe 1 (ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin) dan tipe 2 (faktor gaya hidup). Pemicu utama diabetes tipe 2 pada anak adalah obesitas dan pola hidup tidak sehat, termasuk konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi.
Beberapa jenis minuman yang sering dikonsumsi anak-anak justru memperbesar risiko diabetes, antara lain:
- Minuman olahraga – Kandungan gula dan kalorinya yang tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes jika dikonsumsi secara berlebihan.
- Minuman berenergi – Kandungan gula, kafein, dan bahan tambahan tidak sehat membuat minuman ini berbahaya bagi anak-anak.
- Minuman ringan (jus instan) – Mengandung kadar gula tinggi yang dapat memicu obesitas dan diabetes tipe 2.
- Teh manis dalam kemasan – Minuman favorit anak-anak ini memiliki kadar gula tinggi yang dapat memicu risiko diabetes.
- Kopi manis – Tidak hanya tinggi gula, kandungan kafein dalam kopi dapat mengganggu pola tidur dan konsentrasi anak.
Pentingnya Kesadaran Akan Diabetes
Hari Diabetes Sedunia menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya diabetes, terutama pada generasi muda.
Pola makan sehat, aktivitas fisik, dan pengawasan konsumsi gula merupakan langkah kunci untuk mencegah diabetes sejak dini.
Dengan memahami bahaya diabetes dan melakukan pencegahan sejak dini, generasi muda diharapkan dapat tumbuh sehat tanpa ancaman penyakit serius seperti diabetes.***
Penulis : Soni Tarsoni