PEUNDEUY – Detasemen Khusus (Densus) 88 bersama Polres Garut, melakukan Kegiatan Penguatan Sinergitas antara Bhabinkamtibmas, Babinsa, Penyuluh Agama, MUI, Ormas Islam, dan Pimpinan Ponpes dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Paham Intoleransi dan Radikalisme, sekaligus Pembentukan Forum Sinergitas di Kecamatan Peundeuy sebagai wadah Masyarakat untuk berbagai informasi. Acara dilaksanakan di Gor Desa Peundeuy Kecamatan Peundeuy Kabupaten Garut, Senin (21/02/2022).
Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Kabupaten Garut, Dr. Ac. Hilman Umar Basori, M.Pd. menuturkan, Islam bisa dibangun dengan kuat lewat dua pondasi, yakni, Pondasi Ilmu dan Pondasi akhlak.
“Dengan pondasi ilmu seorang menjadikan Islam itu menjadi kokoh, baik dari sisi aqidah, Syariah maupun dari sisi muamalah,”tuturnya.
Kemudian, kata dia, kedua Islam bisa memiliki nilai, jika sebuah akhlak diterapkan dalam mengamalkan nilai-nilai keislamannya.
Jika kedua pondasi itu tidak diterapkan, maka bisa terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam nilai-nilai islam.
“Apabila seorang beragama, berkonsepsi agama, tanpa memiliki dasar keilmuan, tidak sedikit orang yang menafsirkan yang menerjemahkan Alquran dengan pemikirannya itu yang kemudian menjadi penyesatan-penyesatan dalam agama, yang berujung kepada hawa nafsunya berbicara tidak didasarkan pada konsepsi agama yang sesuai dengan ajaran Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,”ujarnya.
Ia menilai, Pancasila menjadi salah satu bagian penting dalam perkembangan negara ini, karena,menurut dia, Pancasila hasil konsepsi agama bukan hasil dari nafsu, bukan hasil dari pada politik.
Ia menyebut, ketika para ulama membuat konsepsi negara yang berfalsafah Pancasila ini, ternyata dalam praktiknya tidak pernah bertabrakan dengan nilai-nilai agama.
“Maka ketika tidak bertabrakan agama, disitulah fungsinya agama, yakni mmeperkokoh dan mmperkuat negara, dan negara memfasilitasi agama untuk bisa menjalankan nilai syarit unutk kemanfaatan kepada umat manuia, itulh sejatnya agama yng bersingi dengan negara saling memberi nilai-nilai kemanfaatan satu sama lain,”katanya.
Ketua mui kecamatan peundeuy Aang Saepul Billah, menilai kegiatan ini sangat berguna, dan berharap setelah acara tersebut, ada tindak lanjut semua pihak untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat.
“Setelah kegiatan ini, aktif untuk mensosialisasikan hasilnya kepada masyarakat,”katanya.
Ketua MWC NU Kecamatan Peundeuy Didin Mengapresiasi kegiatan yang berkaitan dengan sosialisasi bahaya intoleransi dan radikalisme.
Ia berharap melalui konsolidasi dan pembinaan ini bisa ditindaklanjuti oleh Forkopimcam Kecamatan peundeuy.
“Supaya masyarakat yang telah masuk di baet ini, bisa kembali, kepada Islam yang kaffah dan juga tetap menjaga NKRI,”ujarnya