WARTAGARUT.COM– Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Garut, bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Cimanuk-Citanduy, telah melaksanakan peninjauan tanaman Macadamia.
.Kegiatan ini berlangsung di petak 24A, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tarogong, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Leles pada Jumat, 23 September 2023.
Kegiatan yang melibatkan Administratur KPH Garut, Tofik, beserta jajarannya, Staf Khusus KLHK Anang, dan Kepala BPDAS Cimanuk-Citanduy, Rukma Dayadi, ini merupakan bagian dari upaya rehabilitasi lahan kritis yang telah dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Garut sejak tahun 2017 hingga 2020.
Administratur KPH Garut, Tofik Hidayat, menjelaskan bahwa Tanaman Macadamia, yang memiliki nama Latin Macadamia Integrifolia, ditanam di lahan seluas 10 hektar dan pada tahun 2019 mencapai jumlah 4.000 pohon dengan tinggi rata-rata mencapai 100 cm.
Tofik Hidayat menjelaskan bahwa Perum Perhutani KPH Garut telah berhasil merehabilitasi lahan kritis selama empat tahun, mulai dari 2017 hingga 2020, sebagai hasil dari kerja sama dengan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS).
“Tanaman Macadamia merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai nilai konservasi dan sekaligus mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman ini berpotensi untuk dapat dikembangkan khususnya bagi masyarakat sekitar hutan.”kata Tofik Hidayat.
Sementara itu, Staf Khusus KLHK, Anang, menyampaikan tentang kegiatan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam (UPSA) yang dilakukan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Lembah Hijau dalam penanaman Macadamia.
Anang menegaskan bahwa UPSA adalah contoh nyata upaya pemberdayaan masyarakat dan juga langkah untuk menjaga kawasan hutan sesuai fungsinya.
Dalam proses ini, kata Ia, tanaman sayuran secara bertahap dialihkan ke usaha produktif hortikultura untuk menciptakan keseimbangan yang baik.
“Semoga kita semua dapat menjaga dan mengembangkannya dengan baik supaya kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan porsinya masing-masing.”kata Anang berharap.
Selain penanaman Macadamia, di lokasi tersebut juga dikembangkan usaha Silvofishery dan Silvopasture, termasuk sarana dan prasarana di dalamnya.***